BicaraIndonesia.id – Banyuwangi, sebuah kabupaten di ujung timur Pulau Jawa, dikenal dengan sebutan “The Sunrise of Java”. Nama ini diberikan bukan tanpa alasan.
Letaknya yang berada di timur Pulau Jawa membuat Banyuwangi menjadi salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan matahari terbit di Indonesia. Selain itu, wilayah ini kaya akan keindahan alam, mulai dari pantai, pegunungan, hingga hutan tropis yang masih alami.
Julukan “The Sunrise of Java” juga mewakili semangat dan potensi Banyuwangi yang terus berkembang sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Dukungan pemerintah pusat dan daerah serta investasi dari berbagai pihak membuat Banyuwangi menjadi lebih dikenal, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional.
Sejarah dan Asal Usul Nama “The Sunrise of Java”
Sebagai wilayah yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, Banyuwangi merupakan tempat pertama di Jawa yang merasakan sinar matahari pagi. Tradisi menyaksikan matahari terbit di Banyuwangi telah lama menjadi bagian dari budaya lokal, khususnya di kalangan masyarakat yang tinggal di pesisir pantai.
Selain itu, nama ini semakin populer setelah Banyuwangi mengembangkan potensi wisatanya. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi secara aktif mempromosikan julukan “The Sunrise of Java” sebagai bagian dari strategi branding untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara.
Kekayaan Alam Banyuwangi
Banyuwangi memiliki beragam destinasi wisata alam yang menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan. Beberapa tempat wisata terkenal di Banyuwangi di antaranya:
1. Kawah Ijen
Kawah Ijen adalah salah satu gunung berapi yang paling terkenal di Indonesia. Keunikan dari Kawah Ijen adalah fenomena blue fire atau api biru yang hanya ada di dua tempat di dunia. Fenomena alam ini menarik ribuan wisatawan setiap tahunnya, yang datang untuk mendaki dan menyaksikan keindahan api biru di pagi hari sebelum matahari terbit.
2. Pantai Pulau Merah
Pantai Pulau Merah adalah salah satu destinasi favorit di Banyuwangi bagi pecinta pantai dan selancar. Pantai ini memiliki ciri khas berupa sebuah pulau kecil dengan tanah berwarna merah yang dapat diakses ketika air laut sedang surut. Ombaknya yang konsisten menjadikan Pantai Pulau Merah salah satu spot selancar terbaik di Indonesia.
3. Taman Nasional Alas Purwo
Taman Nasional Alas Purwo merupakan hutan tropis yang menjadi rumah bagi berbagai satwa liar, seperti banteng, rusa, dan berbagai jenis burung langka. Selain itu, Taman Nasional Alas Purwo juga menyimpan banyak situs sejarah, termasuk beberapa pura Hindu yang masih digunakan oleh masyarakat setempat.
4. Pantai Plengkung (G-Land)
Dikenal sebagai salah satu tempat surfing terbaik di dunia, Pantai Plengkung atau yang lebih dikenal sebagai G-Land menawarkan ombak besar yang menantang bagi peselancar profesional. Pantai ini sering menjadi tuan rumah berbagai kompetisi surfing internasional.
5. Desa Wisata Osing Kemiren
Desa Kemiren adalah salah satu desa wisata yang masih mempertahankan budaya asli suku Osing, penduduk asli Banyuwangi. Di sini, wisatawan bisa menikmati berbagai atraksi budaya seperti tari gandrung, rumah adat Osing, dan tradisi lokal lainnya yang masih dijaga dengan baik.
Peran Pemerintah dalam Pengembangan Wisata
Pemkab Banyuwangi telah mengambil langkah-langkah strategis dalam mengembangkan sektor pariwisata. Salah satu upaya terbesar adalah program Banyuwangi Festival, yang mencakup berbagai acara budaya dan olahraga sepanjang tahun. Acara ini menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang dan menikmati keindahan budaya serta alam Banyuwangi.
Selain itu, infrastruktur pendukung pariwisata juga terus diperbaiki, seperti pembangunan bandara internasional, peningkatan akses jalan menuju destinasi wisata, serta pengembangan fasilitas penginapan dan kuliner.
Kebijakan ini didukung oleh pemerintah pusat melalui berbagai program dan investasi yang bertujuan untuk menjadikan Banyuwangi sebagai destinasi wisata kelas dunia.
Wisata Ramah Lingkungan
Salah satu aspek penting dalam pengembangan wisata di Banyuwangi adalah fokus pada konsep wisata ramah lingkungan. Pemerintah setempat bekerja sama dengan berbagai lembaga swadaya masyarakat dan pihak swasta untuk memastikan bahwa setiap pengembangan wisata tidak merusak lingkungan alam yang ada.
Kawah Ijen, sebagai contoh, telah dijadikan sebagai destinasi geowisata yang menekankan pada pentingnya pelestarian lingkungan.
Selain itu, Taman Nasional Alas Purwo dan Pantai Plengkung juga dikelola dengan prinsip-prinsip ekowisata, di mana kegiatan wisata diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu ekosistem alami.
Kuliner Khas Banyuwangi
Selain keindahan alamnya, Banyuwangi juga dikenal dengan kuliner khasnya yang unik. Beberapa makanan khas Banyuwangi yang populer di kalangan wisatawan antara lain:
1. Rujak Soto
Hidangan unik yang menggabungkan rasa pedas dan segar dari rujak dengan kuah soto yang gurih. Kombinasi rasa yang tidak biasa ini menjadikan rujak soto salah satu kuliner yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Banyuwangi.
2. Sego Tempong
Sego Tempong adalah nasi yang disajikan dengan berbagai macam lauk seperti ikan, tempe, tahu, dan sayuran rebus, disertai dengan sambal yang pedas dan menggigit. Nama “tempong” berarti tampar, karena rasa pedas dari sambalnya yang seolah menampar lidah.
3. Pecel Pitik
Pecel Pitik adalah hidangan tradisional yang terbuat dari ayam kampung yang dibumbui dengan kelapa parut dan bumbu kacang. Hidangan ini biasanya disajikan dalam upacara adat masyarakat Osing.
Akses dan Fasilitas
Untuk mencapai Banyuwangi, wisatawan dapat menggunakan berbagai moda transportasi. Bandara Internasional Banyuwangi menyediakan penerbangan langsung dari Jakarta, Surabaya, dan Bali. Selain itu, akses darat melalui jalur kereta api dan bus juga cukup mudah.
Di Banyuwangi, terdapat berbagai pilihan akomodasi, mulai dari hotel berbintang hingga homestay yang dikelola oleh masyarakat setempat. Banyak dari akomodasi ini yang menawarkan pengalaman menginap dengan nuansa alam, seperti di lereng Gunung Ijen atau di dekat pantai.
Banyuwangi sebagai “The Sunrise of Java” menawarkan keindahan alam yang luar biasa dan kekayaan budaya yang unik. Pemerintah setempat telah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan potensi wisata di wilayah ini, tanpa mengabaikan pentingnya pelestarian lingkungan.
Bagi wisatawan yang mencari destinasi dengan keindahan alam yang memukau dan pengalaman budaya yang otentik, Banyuwangi adalah pilihan yang tepat.
Sebagai destinasi wisata unggulan, Banyuwangi terus menarik minat wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan dukungan infrastruktur yang semakin baik, serta promosi wisata yang gencar, Banyuwangi siap menjadi destinasi wisata kelas dunia. (*/B1)