BicaraIndonesia.id, Banyumas – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak meresmikan instalasi pompa hidram di Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu 9 Oktober 2024.
Program ini diharapkan menjadi solusi atas sulitnya akses irigasi pertanian yang selama ini dihadapi masyarakat setempat.
Melansir keterangan resmi Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad) menerangkan bahwa instalasi pompa hidram ini merupakan bagian dari Program TNI AD Manunggal Air, yang dirancang untuk membantu masyarakat di wilayah-wilayah yang kesulitan mengakses air bersih.
Teknologi pompa hidram ini memanfaatkan aliran air dari Bendung Gerak Serayu, yang kemudian dialirkan dari dataran rendah ke dataran tinggi tanpa listrik atau bahan bakar, berkat tekanan gravitasi alami. Sistem ini diharapkan dapat mengairi lahan pertanian di tiga desa di Banyumas.
Dalam sambutannya, Panglima TNI menekankan pentingnya program tersebut bagi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan di wilayah tersebut.
“Air adalah kebutuhan mendasar yang sangat diperlukan oleh setiap warga negara. TNI berkomitmen untuk hadir dan membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ini,” ujar Jenderal Agus Subiyanto dikutip pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Program pompa hidram ini awalnya diinisiasi oleh Jenderal Maruli saat menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana. Ia tergerak untuk membantu masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kesulitan air bersih.
Seiring waktu, program ini berkembang menjadi skala nasional dan menjadi salah satu program unggulan TNI AD, yang kini tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Pompa hidram di Banyumas diperkirakan mampu mengairi lebih dari 343 hektar sawah di Desa Tambak Negara, Rawalo, dan Sanggeman.
Kapasitas pompa ini diharapkan dapat terus ditingkatkan sehingga mampu mengairi lebih dari 1.000 hektar lahan pertanian di masa mendatang.
Pembangunan instalasi ini juga mendapat dukungan penuh dari masyarakat setempat. Mereka terlibat secara sukarela dalam tahap pembangunan, pengelolaan instalasi pompa, dan bak penampungan air, agar fasilitas ini dapat terus beroperasi secara optimal.
Sebagai informasi, instalasi pipanisasi yang dikerjakan oleh prajurit TNI ini mencakup jarak hingga 14 kilometer untuk memastikan distribusi air merata ke tiga desa tersebut. ***
Editorial: A1