BicaraIndonesia.id, Surabaya – Penemuan 21 serpihan tulang manusia di aliran sungai rumah pompa Wonorejo 1, Kelurahan Kedung Baruk, Rungkut, Surabaya, menggemparkan warga setempat. Temuan ini menjadi perhatian serius aparat kepolisian dan ahli forensik.
Kabid Dokkes Polda Jawa Timur, Kombes Pol M. Khusnan menuturkan, bahwa serpihan tulang tersebut terdiri dari berbagai bagian tubuh. Termasuk tujuh tulang paha, satu tulang selangka kiri, dua bagian tengkorak (belakang kepala dan sisi kanan), satu rahang bawah dengan enam gigi, serta satu tulang panggul.
“Berdasarkan analisis awal, serpihan tulang ini diduga berasal dari lebih dari dua individu, mengingat jumlah tulang paha yang ditemukan,” ungkap Kombes Pol M Khusnan dalam konferensi pers di Biddokes Polda Jatim, Senin 30 September 2024.
Sementara itu, Ahli Forensik, dr Ma’rifatul Ula menjelaskan bahwa kondisi tulang yang sudah rusak dan terpecah-pecah menyulitkan penentuan waktu kematian dan jenis kelamin korban.
“Berdasarkan analisis morfologi, ada kemungkinan besar korban bukan perempuan, namun hasil pastinya masih menunggu pemeriksaan lanjutan, termasuk uji DNA sebagai langkah terakhir,” ujar dr Ma’rifatul.
Ia menambahkan bahwa kondisi tulang yang sangat rapuh mengindikasikan bahwa serpihan tersebut kemungkinan sudah berada di bantaran sungai selama lebih dari 20 tahun. Hal ini membuat identifikasi lebih lanjut, termasuk jenis kelamin dan identitas korban, semakin sulit dilakukan.
“Pemeriksaan DNA akan dilakukan sebagai upaya terakhir untuk membantu proses identifikasi,” tambahnya.
Di waktu yang sama, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Aris Purwanto menyampaikan bahwa pihaknya telah memeriksa enam saksi, termasuk warga sekitar dan penjaga pompa air.
“Hingga saat ini, belum ada laporan terkait orang hilang yang berkaitan dengan penemuan tulang tersebut.” ujar AKBP Aris.
Ia juga menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan intensif terkait penemuan tulang manusia tersebut.
“Penyelidikan masih berlangsung, dan kami menghimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera melapor,” tuturnya.
Pihak kepolisian juga membuka hotline khusus bagi masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga. Melalui nomor 087855127288, warga diharapkan dapat memberikan informasi yang mungkin dapat membantu mempercepat proses identifikasi dan penyelidikan lebih lanjut.
Penemuan serpihan tulang ini masih menimbulkan banyak pertanyaan. Dugaan awal menyebutkan bahwa serpihan-serpihan tersebut terkumpul di aliran sungai akibat pergerakan air. Namun, penyebab pasti dari kejadian ini masih dalam tahap penyelidikan. ***
Laporan: Ariandi K
Editorial: C1