BicaraIndonesia.id, Berau – Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Pasar Sanggam Adji Dilayas, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, pada Kamis, 26 September 2024.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa ini merupakan kali pertama ia berkunjung ke Kabupaten Berau. Ia mengaku terkejut dengan antusiasme warga yang menyambutnya dengan hangat.
“Saya sangat kaget sekali antusias masyarakat di sini, karena mungkin ya baru pertama kali,” ujar Presiden kepada media setelah meninjau pasar.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengecek langsung harga-harga kebutuhan pokok di pasar. Menurutnya, harga-harga di Pasar Sanggam Adji Dilayas cukup stabil dan sesuai dengan harapannya.
“Saya cek tadi harga-harga di pasar semuanya, harga yang baik, harga yang bagus, harga yang stabil, ya,” tambahnya.
Menanggapi terkait upaya pembenahan ekonomi Berau ke depan, Kepala Negara menyarankan agar masyarakat dan pengusaha lokal dapat memanfaatkan keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sedang dalam tahap pembangunan.
“Mestinya kabupaten-kabupaten di sekitar itu bisa melihat kebutuhan-kebutuhan dari Nusantara, dari IKN. Kalau harusnya memang dilihat, kalau ingin beras disuplai dari mana, buah dari mana, sayur dari mana,” katanya.
“Semuanya itu adalah kesempatan, adalah peluang masyarakat, peluang pengusaha untuk bisa ikut, terutama usaha mikro, usaha kecil untuk ikut berkontribusi disuplai logistik IKN, ya,” sambungnya.
Untuk itu, Presiden menekankan pentingnya pemanfaatan peluang tersebut. Hal ini mengingat IKN akan menjadi pusat baru perekonomian yang tentunya membutuhkan suplai bahan pangan dan kebutuhan lainnya.
Selain itu, Presiden juga memberikan pandangannya terkait industri pertambangan. Terutama tambang batu bara yang menjadi salah satu sektor utama di Berau.
Ia menekankan bahwa perusahaan tambang harus memiliki tanggung jawab besar terhadap lingkungan.
“Yang paling penting perusahaan pertambangan itu harus peduli pada lingkungan, kemudian reklamasi kalau sudah ditambang itu harus, itu kewajiban, enggak boleh ditawar-tawar urusan reklamasi,” tutup Presiden. (*/A1)