Bicaraindonesia.id – Ketua DPD RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, memuji kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) yang berhasil mengamankan pasokan bahan pokok untuk masyarakat. Hal ini dianggap sebagai sebuah prestasi.
Kepastian amannya stok pangan diketahui setelah Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim melakukan pemantauan ketersediaan pangan di 116 pasar yang tersebar di Jatim.
“Saya secara khusus memberikan apresiasi kepada Pemprov Jatim, khususnya jajaran Disperindag yang terus melakukan pemantauan stok pangan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat,” kata LaNyalla, Senin (17/5/2021).
Menurut Senator asal Jawa Timur ini, keberhasilan Disperidag Jatim merupakan prestasi. Karena, banyak daerah lain yang ketersediaan stok pangannya menipis usai Lebaran.
Untuk itu, La Nyalla mengimbau daerah lain agar mencontoh Jatim yang secara terus menerus melakukan pemantauan. Apalagi, sistem yang dibangun Pemprov Jatim juga sudah cukup baik. Sebab, hasil pantauan bisa dilihat masyarakat langsung lewat Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo).
“Kita bisa lihat ketersediaan bahan pangan di Jatim secara online. Mulai dari bahan pokok peternakan yang masih surplus, bahkan bisa menyuplai provinsi lain. Untuk April-Mei ini, ketersediaan daging sapi di Jatim mencapai 21.127 ton sedangkan kebutuhan 20.949 ton. Stok daging ayam di Jatim juga surplus,” paparnya.
Kerja sama antara Pemprov dan Pemkab/Pemkot di Jatim juga mendapat perhatian dari Ketua DPD RI. Sebab, masing-masing pemda aktif melakukan operasi pasar sebagai bentuk pengawasan agar tidak ada gejolak harga, baik sebelum maupun sesudah Lebaran.
“Daerah-daerah yang mengalami penipisan ketersediaan stok pangan perlu mengambil langkah-langkah strategis seperti menyimpan stok pangan di dalam cold storage untuk mencukupi keseimbangan jumlah barang,” ucap La Nyalla.
Meski demikian, Mantan Ketum PSSI ini meminta Pemda tidak abai mengenai ketersediaan stok pangan di daerahnya. La Nyalla menegaskan, pasokan bahan pokok usai Lebaran harus diperhitungkan pemda agar tidak menimbulkan berbagai persoalan setelah hari raya.
“Karena masyarakat akan kebingungan jika setelah perayaan Lebaran pasar tidak ada pasokan kebutuhan pokok,” tambahnya.
Ketua DPD RI pun mendorong agar pemda memanfaatkan para pengawas bahan pokok pangan masyarakat di pasar semaksimal mungkin. Pemantauan, pemeriksaan dan pengawasan stok bahan pangan, termasuk produk ternak yang beredar di pasaran harus dilakukan terus menerus. (T1/A1)