Bicaraindonesia.id, Surabaya – Merayakan 10 tahun berkarya, Basha menghadirkan Basha Market – Multiverse. Event yang digelar pada 31 Mei – 02 Juni 2024 tersebut, berlangsung di Tunjungan Plaza 3, Convention Center, Lantai 6 Surabaya.
Basha Market memulai langkah pertama di tahun 2014 dengan tema Broadway. Melalui event tersebut, Basha ingin menjadikan sebagai wadah bagi industri kreatif yang saat itu belum banyak diapresiasi.
Co-Founder Basha, Devina Sugono menyebutkan bahwa perjalanan sepuluh tahun ini bukanlah proses yang mudah. Banyak adaptasi yang dilakukan oleh Basha hingga bisa berada di titik ini.
“Kalau kita mengingat di awal Basha 2014, mencari brand lokal sangat susah. Dulu kita ketok pintu dari satu brand lokal ke brand lokal lainnya untuk bergabung menjadi vendor Basha,” ujar Devina kepada Bicaraindonesia.id, Jumat 31 Mei 2024.
Hal yang sama juga disampaikan Co-Founder Basha, Christie Erin Harsono. Ia menyampaikan bahwa Basha kini tidak lagi hanya memikirkan tentang event kreatif. Tetapi juga sebuah pergerakan ekonomi.
Melalui Basha Market-Multiverse, mereka membuat koleksi-koleksi baru, memperbanyak stock dan sangat passionate dengan apa yang mereka kerjakan.
“Ini bukan lagi tentang Basha, tapi tentang 150 brand lokal dari berbagai daerah di Indonesia yang mau datang ke Surabaya dan ingin memberikan usaha yang paling terbaik untuk pencintanya,” jelas Erin.
Sebagai informasi, Basha adalah platform serbaguna yang didesain untuk menampilkan karya para seniman dan talenta industri kreatif bertemu dengan konsumen serta berkolaborasi.
Basha sudah memasuki tahun kesepuluh dengan 14 kali acara yang diselenggarakan di Surabaya, Jakarta dan Makasar dan 4 kali event online.
Tiap sub-projek melayani tujuan sendiri sebagai sebuah katalis dan inkubator untuk berbagai brand dan talenta agar bisa terus menerus meningkatkan kemampuan dan melampaui standar pasar saat ini.
Basha berasal dari kata ‘Pasha’ yang merupakan bahasa slang di Singapura untuk ‘pasar’. Nama tersebut menyimbolkan sebuah pasar yang ramai dimana pasar kreator dan konsumen bisa saling berinteraksi.
Ketika memulai, Basha menyadari bahwa industri kreatif di Indonesia masih belum memiliki fasilitas yang memadai untuk membantu talenta lokal memamerkan karya mereka.
Karena itu, Christie Erin Harsono dan Devina Sugono membentuk Basha sebagai sebuah ekosistem kreatif yang tidak hanya mempromosikan industri, tetapi juga melakukannya dengan cara yang menyenangkan dan tak terduga. ***
Pewarta: Ariandi K
Editorial: And