Bicaraindonesia.id, Surabaya – Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ternyata sedang menggarap cabang olahraga (cabor) baru, Pickleball.
Olahraga asal Amerika Serikat (AS) itu terus diperkenalkan dan dikembangkan kepada masyarakat Jawa Timur (Jatim).
Indonesian Pickelball Federation (IPF) Jatim sebagai induk organisasi olahraga Pickleball sudah didaftarkan ke KONI Jatim pada Juni 2023.
“Saat ini sudah ada 24 Pengkab/Pengkot IPF se Jatim. Unesa sendiri mengelar event Pickleball sebanyak dua kali setahun,” kata MA Ardha, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Unesa di Surabaya, Kamis 7 Desember 2023.
Olahraga Pickleball sejatinya belum banyak dikenal atau diketahui masyarakat Indonesia. Olahraga ini baru masuk ke Indonesia sekitar 2019 dan masuk ke Jatim – Unesa pertama yang belajar pada 2020.
Pickleball merupakan olahraga yang menggabungkan permainan tenis lapangan, tenis meja dan bulutangkis. Permainan Pickleball memakai bola plastik berlubang dengan memakai alat pemukul yang disebut Paddle.
Olahraga Pickleball dimainkan minimal dua orang pemain atau lebih dikenal berpasangan atau ganda. Pickleball baru bisa dimainkan jika sudah ada dua tim dengan masing-masing dua orang atau pemain.
Jika jumlah pemain kurang empat orang, Pickleball tetap bisa dimainkan tunggal, yaitu satu lawan satu. Seperti bermain bulutangkis, tenis meja dan tenis lapangan, Pickleball bisa dimainkan di luar atau dalam ruangan.
“Ukuran lapangan pickleball sama seperti bulutangkis, bisa dimainkan in door atau out door,” sebut Ardha.
Unesa sudah punya lapangan Pickleball yang berada satu komplek di lapangan tenis Kampus Lidah Wetan Surabaya.
Selain itu, kampus yang kini dipimpin Rektor Nurhasan, membuat lapangan Pickleball di lantai dasar gedung U4 FIKK Unesa kampus Lidah Wetan. Lapangan ini bebas dipakai mahasiswa, dosen dan karyawan.
Sebagai cabor baru, Ardha yang merupakan dosen di FIKK Unesa terus bekerja keras untuk melakukan sosialisasi pengenalan dan pengembangan olahraga Pickball kepada masyarakat. Tujuannya, supaya olahraga Pickleball bisa lebih dikenal, digemari dan banyak dimainkan di masyarakat.
“Kami terus melakukan pemasaran ke mahasiswa (Unesa) dan sekolah-sekolah akan olahraga Pickleball. Kemudian kepada masyarakat,” tutur Ardha.
Pickleball, kata Ardha, kini cukup berkembang dan dikenal banyak masyarakat di Surabaya dan Mojokerto. Diharapkan ke depan olahraga Pickleball terus menyebar ke berbagai kota dan kabupaten di Jatim dan juga provinsi lain di Indonesia.
“Di Mojokerto (Pickleball) diterima dengan baik dan ibu-ibu senang bermain,” tutur Ardha.
Di kancah nasional, Pickleball juga menjadi salah satu cabor eksibisi di PON 2024 Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh. Ini merupakan kabar dan perkembangan baik dan diharapkan permainan Pickleball makin digemari di masyarakat seperti cabor lainnya.
Mitra, salah satu mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) FIKK Unesa yang ikut coba bermain Pickleball mengaku senang dengan olahraga asal AS ini.
“Asyik juga main Pickleball. Cara mainnya seperi badminton, tenis meja dan tenis lapangan. Cuma ukuran lapangan lebih kecil,” ucap Mitra yang masih kuliah di semester satu ini.
Mitra yang berasal dari Jombang mengaku akan menularkan permainan Pickleball ke teman-teman dan tetangga di kota asalnya. Ia yakin, olahraga ini bisa diterima dan cepat berkembang di masyarakat. ***
Pewarta: Dimas AP
Editorial: A1
