Bicaraindonesia.id, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, mempersiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di UPTD Liponsos Keputih dan UPTD Griya Werdha.
Fasilitas TPS ini disiapkan bagi para penghuni Liponsos dan Griya Werdha untuk menyalurkan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024.
“Ini baru pertama kali setelah adanya judicial review, yang mana mereka-mereka ini punya hak untuk memilih dan untuk dipilih. Makanya, KPU bersama kita memfasilitasi mereka untuk menggunakan hak pilihnya nanti,” kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Anna Fajriatin, dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Selasa, 5 Desember 2023.
Anna menyebut, nantinya di Liponsos Keputih akan ada dua TPS. Pertama, TPS Khusus yang diperuntukkan bagi warga binaan ber-KTP Surabaya dan bertempat tinggal di UPTD Liponsos.
Sedangkan yang kedua adalah TPS Reguler. TPS kedua ini diperuntukkan bagi warga binaan yang pada saat masuk Liponsos, tidak ditemukan administrasi kependudukannya. “Maka dia (warga binaan) akan diampu KTP Surabaya dengan alamat di Liponsos Keputih. Warga inilah yang akan masuk ke TPS Reguler,” jelas Anna.
Selain di Liponsos, Anna mengungkap, bahwa KPU Surabaya juga akan menyiapkan TPS di Griya Werdha. Di sana, KPU menyediakan khusus TPS Reguler. Harapannya penghuni yang ada di Griya Werdha bisa lebih gampang dan deka menyampaikan hak pilihnya.
“Nah, ketika teman-teman KPU berkoordinasi dengan kami, kami diminta untuk menyiapkan data-datanya. Makanya, kami masih pastikan lagi data-datanya yang masuk ke dalam daftar pemilih,” tegasnya.
Ia juga memastikan bahwa tidak sembarangan memasukkan warga binaan Liponsos Keputih ke daftar pemilih. Sebab, Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang menghuni Liponsos itu berbeda-beda tingkat gangguan jiwanya.
Karenanya, Anna menyatakan, bahwa harus dipilah-pilah mana warga binaan yang memungkinkan untuk dimasukkan ke daftar pemilih dan tidak.
“Tentunya kami terus melakukan assessment dan monitoring gangguan kejiwaannya. Kalau sekiranya masih labil dan emosinya belum stabil, tentu tidak akan kami masukkan, karena khawatir juga nanti akan mengganggu di TPS,” katanya.
Meski begitu, Anna menyatakan bahwa proses pemilihan di Liponsos Keputih dan di Griya Werdha ini akan sama seperti di TPS lainnya. Namun tentu akan ada pendampingan khusus.
“Nah, untuk pendampingan khusus itu, kami belum tahu prosesnya seperti apa dan bagaimana, yang jelas kami diminta oleh KPU untuk menyiapkan tujuh orang pendamping dari Dinsos,” ujarnya.
Karena itu, ia berharap kepada KPU Surabaya agar segera melakukan sosialisasi kepada para pendamping dari Dinsos dan penghuni Liponsos maupun Griya Werdha. Sebab, mereka ini perlu diberikan sosialisasi khusus tentang proses pencoblosan mulai awal hingga akhir.
“Semoga segera ada sosialisasi ke Liponsos dan juga Griya Werdha tentang proses pencoblosan nanti,” pungkasnya. (*/and)