Bicaraindonesia.id, Solo – Okupansi hotel di Kota Solo, Jawa Tengah, mengalami kenaikan yang signifikan selama berlangsungnya Piala Dunia U-17 2023. Hotel-hotel itu selain yang menjadi akomodasi resmi yang ditunjuk oleh pihak penyelenggara.
Hal itu disampaikan Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Solo, Wening Damayanti dalam sesi konferensi pers di Media Center PD U-17 Kominfo di Hotel Solia Zigna, Solo, Minggu, 12 November 2023.
Wening menjelaskan, ada empat hotel yang menjadi akomodasi resmi selama Piala Dunia U-17 2023. Yakni, Hotel Alana, Harris Hotel, Swiss Bell Hotel, dan Hotel Alila Solo. Keempat hotel ini menjadi tempat menginap empat peserta Grup B.
Selain itu, ada pula Solia Zigna yang juga ditunjuk menjadi lokasi Information Center dan tempat bekerja awak media selama Piala Dunia U-17 2023. Selain hotel-hotel tersebut, ada banyak hotel di sekitar area Stadion Manahan yang mengalami lonjakan okupansi.
“Hotel-hotel yang berada dekat dengan area Stadion Manahan, kami menyebutnya area ring satu, itu sudah mulai terlihat kenaikan okupansi yang signifikan. Selain dari penonton, mungkin dari pengamanan ada yang sudah stay di beberapa hotel di dekat dengan area Manahan,” kata Wening dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip pada Senin, 13 November 2023.
Sementara hotel-hotel lainnya yang berada di luar area ring satu, Wening mengakui juga telah terlihat peningkatan karena sudah mulai ada reservasi atau pemesanan.
“Kalau untuk hotel-hotel yang radiusnya agak jauh dari Stadion Manahan memang belum mengalami kenaikan yang signifikan. Tetapi sudah ada reservasi-reservasi dari penonton. Mereka melakukan pemesanan secara individual,” ujar Wening.
Berdasarkan pengamatan dan pengalamannya, reservasi calon konsumen hotel-hotel di Solo terjadi mendekati hari H sebuah kegiatan.
“Mereka mungkin memilih waktu-waktu pertandingan, kemudian akan melakukan reservasi mendekati hari pertandingan,” tambahnya.
Total kamar hotel berbintang yang tersedia di Kota Solo mencapai 5.485 kamar. Sementara itu, jika ditambah dengan hotel non-bintang, jumlahnya bisa mencapai angka 6.500 kamar.
“Kemudian kalau area Kota Solo ditambah dengan beberapa area Solo Raya, ini yang kami hitung baru Kartasura, Sukoharjo, Colomadu, dan Solo Baru, maka jumlah hotel berbintang ialah 7.500 kamar, sedangkan jika ditambah hotel non-bintang mencapai 9.000 kamar,” katanya.
Surabaya Juga Meningkat
Ketua Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur (Jatim) Dwi Cahyono juga mengakui terjadi peningkatan hingga 80 persen okupansi hotel di Kota Pahlawan.
“Terhitung sejak Jumat (10/11/2023) kemarin sekitar 80 persen rata-rata okupansi hotel di Surabaya. Kalau rata-rata umum di hari biasanya sekitar 60 persen. Adanya Piala Dunia U-17 naik 20 persen dari rata-rata harian, terus mendekati Piala Dunia ini sudah 80 persen,” kata Dwi.
Bahkan, kata dia, di Kabupaten Gresik, okupansi hotel sudah mencapai angka 85 persen. “Banyak penonton Piala Dunia U-17 yang menginap di Gresik, karena lebih dekat. Okupansi hotel juga diprediksi akan terus merangkak naik hingga pada H+2 pembukaan Piala Dunia U-17 2023 di Stadion GBT Surabaya,” ujarnya.
Tingginya okupansi hotel saat gelaran Piala Dunia U-17 2023, tentunya memulihkan kembali industri pariwisata di Kota Surabaya dan sekitarnya pasca terdampak pandemi Covid-19. ***
Editorial: B1
Source: TPI PDU U-17