Bicaraindonesia.id, Surabaya – Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah, mengusulkan peningkatan alokasi dana untuk penerima beasiswa pemuda tangguh pada tahun 2024.
Usulan ini berasal dari hasil reses Khusnul yang menanggapi harapan masyarakat, dengan tujuan untuk memungkinkan lebih banyak orang mengakses program ini.
Saat ini, jumlah total penerima beasiswa pemuda tangguh adalah 3.186 mahasiswa. Rinciannya yakni, 524 mahasiswa pada semester satu dan 1.158 mahasiswa pada semester tiga.
Kemudian 543 mahasiswa pada semester lima, satu mahasiswa pada semester enam, dan 960 mahasiswa pada semester tujuh.
“Pada tahun 2023, terdapat 524 penerima beasiswa pemuda tangguh di semester satu. Kami berharap pada tahun 2024 akan ada tambahan sebanyak 1.800 penerima, sehingga total mencapai 5.000 mahasiswa,” kata Khusnul dalam keterangannya di Surabaya, seperti dikutip pada Senin, 6 November 2023.
“Beasiswa pemuda tangguh tidak hanya tersedia untuk keluarga miskin, tetapi juga untuk pemuda Surabaya yang berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non-akademik,” sambungnya.
Menanggapi pembahasan APBD di Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Khusnul menjelaskan, bahwa target belanja telah mengalami kenaikan. Sebelumnya Rp 6.550.700.000 menjadi Rp 7.622.290.000.
“Sementara itu, anggaran belanja setelah PAK adalah sebesar Rp 186.241.530.271. Pada tahun 2024, anggaran ini akan turun menjadi Rp 183.462.991.487,” tambahnya.
Diketahui sebelumnya, Pemkot Surabaya mengumumkan 863 mahasiswa lolos seleksi Beasiswa Pemuda Tangguh pada gelombang kedua tahun 2023.
Terpisah, Kepala Disbudporapar Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, Beasiswa Pemuda Tangguh kategori mahasiswa ini merupakan beasiswa gelombang kedua di tahun 2023, yakni pada gelombang semester ganjil. Total yang lolos seleksi Beasiswa Pemuda Tangguh sebanyak 863 mahasiswa.
“Karena semeter ganjil, jadi ada pula mahasiswa baru (maba) yang baru memulai semester satu perkuliahan ikut mendaftar,” kata Wiwiek dalam siaran tertulisnya, dikutip pada Senin, 6 November 2023.
Wiwiek juga menerangkan, sementara ini penerima Beasiswa Tangguh adalah mahasiswa aktif Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Ini dikarenakan semua PTN di Surabaya, termasuk beberapa PTN di luar kota telah melakukan MoU kerjasama dengan pemkot.
“Karena sesuai Perwali, semuanya baik PTN dan PTS (Perguruan Tinggi Swasta) harus melalui MoU kerjasama. Kalau PTN se-Surabaya, Insyaallah semua PTN sudah ber-MoU. Termasuk yang ada di luar Surabaya, selama mahasiswa tersebut ber-KTP Surabaya dan sedang menempuh perkuliahan di sana,” terangnya.
Para penerima Beasiswa Pemuda Tangguh kategori mahasiswa itu menerima 3 komponen tunjangan pendidikan. Di antaranya, tunjangan Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama 8 semester, tunjungan operasional pendidikan Rp750 ribu tiap semester, serta uang saku Rp500 ribu tiap bulan.
“Kalau dia mendaftar mulai semester 1, maka dari semester 1 sampai 8 kami tanggung UKTnya. Kalau mendaftar semester 3, maka dari semester 3 sampai 8 kita tanggung. Kenapa sampai semester 8 saja? Karena lulus kuliah yang kami anggap berprestasi adalah 4 tahun untuk S-1,” tutupnya.
Pewarta: MI/Dj
Editorial: C1