BicaraIndonesia.id, Jakarta – Pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Libya, menyusul bencana banjir yang terjadi pada 9 September 2023.
Bantuan yang akan dikirimkan tersebut, berupa barang-barang pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi dan korban bencana alam.
Seperti di antaranya, kantong mayat, kain kafan, paket sembako, makanan siap saji, susu protein, obat-obatan, pakaian dewasa, pakaian anak-anak, tenda pengungsi, dan tenda keluarga.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy usai menggelar Rapat Tingkat Menteri (RTM) terkait Rencana Pengiriman Bantuan Logistik Bencana Banjir di Negara Libya, Jum’at, 22 September 2023.
“Pengiriman bantuan kemanusiaan ke Libya ini memiliki peran strategis dalam memperkuat hubungan diplomatik yang baik sejak 1991 dan kepentingan untuk memperkuat kerjasama ekonomi,” kata Menko PMK Muhadjir Effendy dalam keterangannya, seperti dikutip pada Sabtu, 23 September 2023.
Selain bantuan logistik, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memutuskan akan segera mengirimkan Tim Advance dan bantuan logistik tentatif direncanakan akan dikirim tanggal 27 September 2023.
Sebagai diketahui bersama, bencana banjir di Libya mengakibatkan 884.000 orang terdampak, meninggal dunia sebanyak 6.000 orang, dan hilang lebih dari 10.000 orang.
Kota yang terdampak bencana banjir tersebut di antaranya adalah Kota Darna, Benghazi, Al Bayda, Shahat, dan Al Marj. Sedangkan wilayah yang terdampak paling parah adalah Kota Darna.
“Sampai saat ini belum ada laporan WNI yang menjadi korban bencana. Sementara ini kita fokuskan langkah untuk penanganan darurat pasca banjir,” jelas Menko PMK.
Pengiriman bantuan pertama bersumber dari bantuan Pemerintah Indonesia. Namun, tetap dibuka bantuan partisipasi lembaga non pemerintah, yang pengirimannya akan ditentukan kemudian. ***
Editorial: C1
Source: Kemenko PMK


