Bicaraindonesia.id, Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan komitmennya dalam membangun dunia pendidikan.
Pesan itu disampaikan Gubernur Khofifah saat Studium Generale Mahasiswa/ Mahasantri Baru Penerima Beasiswa dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, di Dyandra Convention Centre Surabaya, Rabu, 6 September 2023.
“InsyaAllah September 2024 King’s University College London akan membuka cabang kampusnya di Singosari Kabupaten Malang. Kehadiran kampus itu, akan ada lompatan kemajuan dalam pendidikan tinggi di Jatim,” kata Gubernur Khofifah dalam keterangannya, seperti dilansir melalui laman resmi Kominfo Jatim pada Sabtu, 9 September 2023.
Menurutnya, jika ingin Indonesia dan Jawa Timur berkemajuan, maka ilmu menjadi bagian yang harus menjadi komitmen bersama.
“Pemprov hanya memediasi, tapi bahwa komitmen kita bersama untuk maju, untuk memiliki inovasi yang hebat, untuk memiliki global competitiveness yang hebat, untuk memiliki global talent yang hebat, itu harus berangkat dari diri sendiri,” terangnya.
Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa harus ada ekosistem yang dipersiapkan untuk mewadahi kekuatan inovasi, kompetisi serta talenta Sumber Daya Manusia (SDM) ini. Sehingga dapat dimanfaatkan lebih luas.
“Untuk bisa mengekspresikan lebih luas, lebih bermanfaat, lebih hebat, lebih maju dan seterusnya,” terang Gubernur Khofifah.
Di kesempatan yang sama, Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Jawa Timur, Prof Abdul Halim Soebahar menuturkan, bahwa pada tahun ini total sebanyak 505 beasiswa mulai dari Strata Satu (S1) hingga Strata Tiga (S3).
“Jadi S1 itu di 4 Perguruan Tinggi, masing masing kuotanya 15 mahasiswa. S2 di 12 Perguruan Tinggi, kuotanya masing masing 10 mahasiswa. S3 di 4 Perguruan Tinggi program Doktor, masing masing kuotanya 10,” kata dia.
Selain itu, Pemprov Jatim juga memberikan beasiswa untuk Marhalah Ula (M1) Ma’had Aly Tahun 2023, kuota masing masing 15 mahasiswa di 19 Ma’had Aly di Jatim. Sedangkan S1 di Universitas Al Azhar Kairo Mesir, sebanyak 30 mahasiswa.
“Untuk S1, S2, S2, itu fasilitas beasiswanya gratis kuliah. Kalau yang Mesir itu ada living cost, kemudian ada fasilitas kesehatan, dan ada pembinaan karya ilmiah, dan bimbingan bimbingan lainnya,” imbuhnya. ***
Editorial: C1
Source: Kominfo Jatim