Bicaraindonesia.id, Surabaya – Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Surabaya menggandeng Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya dalam rangka mengangkat kesejahteraan jamaah masjid di Kota Pahlawan.
Hal tersebut dibahas langsung oleh Ketua DMI Surabaya Arif Afandi dengan Ketua PCNU Surabaya KH Umarsyah di Kantor PCNU Surabaya, Jalan Bubutan Gang VI, Surabaya, Sabtu 15 Juli 2023.
Sebelum membahas secara fokus, Arif Afandi menyampaikan selamat atas dilantiknya KH Umarsyah sebagai Ketua PCNU baru. Dengan pimpinan baru, semangat baru harus dibawa bagaimana merubah mindset NU yang dikenal sebagai islam tradisional menjadi islam bergaya urban.
Menyambut itu, DMI Surabaya datang membawa program bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat jamaah masjid yang belum semuanya sejahtera.
Salah satunya adalah dengan program simpan pinjam berbasis koperasi khusus masjid bagi jamaah masjid. Di mana, seluruh jamaah dapat mengajukan pinjaman dengan rekomendasi dari takmir masjid. Termasuk terkait dakwah.
“Kami ingin bisa bersama kolaborasi bagaimana kita menjadikan DMI dan NU ini maslahatnya betul-betul dirasakan oleh jamaah atau warganya,” kata Arif Afandi dalam siaran pers yang diterima Bicaraindonesia.id, seperti dilansir pada Sabtu (15/7/2023).
Kenapa NU, ia mengatakan bahwa tidak dipungkiri dari 1.300 Masjid dan 1.500 Musala yang ada mayoritas adalah warga NU. “Namun, tidak hanya bagi warga NU saja, tapi juga terbuka bagi warga Muhammadiyah dan lainnya,” tegasnya.
Selanjutnya, ia berencana melakukan aksi dengan menjadikan sejumlah masjid sebagai percontohan yang nantinya akan diperluas ke seluruh masjid di Kota Pahlawan.
Program tersebut disambut riang gembira oleh Ketua PCNU Surabaya KH Umarsyah. Ia menyebut, bahwa PCNU juga memiliki fokus tidak hanya dalam sisi keagamaan saja tapi bagaimana meningkatkan kesejahteraan warga.
Ia juga menyatakan, bahwa PCNU Surabaya tengah merintis tiga hal. Yakni, pembentukan karakter, perubahan mindset warga NU lebih modern, serta kebiasaan.
“Jadi buat kami ini tambahan energi untuk melakukan percepatan mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kemakmuran masjid,” ungkap Umarsyah.
Pria yang juga Ketua PBNU itu menjelaskan, PCNU Surabaya dibantu Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sadaqah NU saat ini telah melakukan hal serupa namun lebih menyasar rumah tangga dengan memberikan bantuan usaha penjualan komoditas bahan pokok.
“Warga kami tidak hanya di rumah tangga saja tapi ada di masjid. Kami dalam usaha ini tidak membatasi untuk warga NU saja, kami paham kebutuhan komoditas bahan pokok tidak hanya warga NU saja. Sehingga yang bisa melakukan tidak hanya warga NU tapi semua bisa dan bisa saling kerja sama,” jelasnya.
Tak hanya bidang ekonomi saja, Umar juga berharap bersama DMI dapat meningkatkan kualitas dan memperbanyak jumlah khatib. Di era yang sudah maju ini, ia menilai, bahwa khatib di Surabaya harus memberikan dakwah yang sesuai kebutuhan masyarakat urban.
Sehingga, ia berencana melakukan audisi dan pelatihan dakwah yang memberikan kenyamanan, solusi terhadap permasalahan, dan bebas dari politik praktis. Dengan ini, diharapkan anak-anak muda lebih banyak datang ke masjid.
“Akhir tahun harapan kami sudah bisa buka layanan dakwah yang bisa memberi kenyamanan, bisa memberi solusi terkait permasalahan yang aktual,” pungkasnya. ***
Editorial: C1