Malaka, BicaraIndonesia.id – Berinteraksi dengan warga setempat saat melakukan kunjungan kerja, menjadi hal yang tak terpisahkan dari sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat (16/6/2023) lalu, Mensos Risma mempersilakan warga menyampaikan aspirasinya.
Kepala Desa Naimana, Anna Seran, misalnya. Ia mengeluhkan kondisi desanya yang berubah jadi jalan air saat hujan deras. Hal ini mengakibatkan banjir sehingga ia memohon agar dibantu titik kumpul untuk evakuasi warga berupa rumah panggung.
“Kalo boleh, di satu dusun ada beberapa titik (rumah panggung untuk evakuasi warga), Ibu, karena desa kami jadi jalan masuk air saat banjir,” kata Anna Seran saat menyampaikan keluhannya kepada Mensos Risma.
Mendengar keluhan tersebut, Mensos Risma menanggapi santai. Menurutnya, membangun rumah titik kumpul bukan solusi. “Rumah titik kumpul itu bukan solusi. Yang bener itu diperbaiki sumber penyakitnya. Penyakitnya apa, itu yang kita selesaikan,” tegas Mensos Risma.
Berdasarkan penuturan Bupati, hampir semua sungai di Malaka dangkal. “(Sungai) itu yang perlu dikeruk supaya tidak lagi terjadi banjir, bukan rumahnya dipindah. Kalau ‘penyakit’nya sudah hilang, warga sudah ga perlu lagi rumah titik kumpul,” ujar Mensos Risma.
Meski begitu, ia mengaku akan membantu warga desa tersebut dengan mendirikan lumbung sosial. “Nanti kami bangunkan lumbung sosial di kawasan itu supaya ada cadangan logistik saat banjir,” kata mantan Wali Kota Surabaya ini.
Selain keluhan terkait banjir, sejumlah aspirasi dari warga lainnya juga disampaikan kepada Mensos Risma. Seperti di antara minimnya ketersediaan air bersih, permintaan akan pelatihan wirausaha, alat bantu pertanian, hingga kapal dan alat tangkapnya.
Adapun permintaan untuk anak sekolah, di antaranya 100 sepeda dan 100 seragam, berikut perlengkapan sekolah, jadi catatan penting bagi Mensos Risma untuk disalurkan segera. (*)
Editorial: B1
Source: Humas Kemensos