Jakarta, BicaraIndonesia.id – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersinergi dengan DPR RI dalam Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
Pada Tahun 2022, tercatat sebanyak 80.000 rumah tangga mendapat BPBL di seluruh Indonesia dengan 18.071 di antaranya untuk masyarakat Jawa Timur. Sedangkan tahun 2023 ini direncanakan penerima BPBL di seluruh Indonesia mencapai 125.000 penerima.
Program BPBL merupakan program bantuan sambungan listrik baru untuk masyarakat yang kurang mampu. Diharapkan dengan adanya program inisiatif Komisi VII DPR RI, kesejahteraan masyarakat akan meningkat.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Havidh Nazif menyampaikan capaian realisasi penerima BPBL di Provinsi Jawa Timur.
“Realisasi penerima BPBL di Provinsi Jawa Timur tahun 2022 sebanyak 18.071 sambungan rumah tangga atau 22,5 persen dari total bantuan pemasangan se-Indonesia,” ujar Havidh dalam siaran persnya, seperti dilansir pada Minggu (11/6/2023).
Ia menyebut, pada tahun 2023 direncanakan penerima BPBL di seluruh Indonesia mencapai 125.000 penerima. Jumlah ini meningkat dari capaian 80.183 dari target 80.000 pada tahun 2022.
Havidh melanjutkan, masyarakat penerima program BPBL akan mendapatkan bantuan berupa instalasi listrik rumah berupa 3 titik lampu dan 1 kotak kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN serta token listrik pertama.
“Pemasangan instalasi listrik dalam program ini sudah tersertifikasi secara teknis jadi aman. Kita ingin berikan rasa aman bagi masyarakat ketika memanfaatkan listrik,” tuturnya.
Sementara itu, EVP Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN (Persero), Tonny Bellamy menyatakan komitmen PLN dalam mendukung program BPBL.
“PLN berkomitmen untuk pemerataan akses listrik dan percepatan penyediaan akses listrik bagi seluruh masyarakat. Ini sejalan dengan kebijakan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem,” ujar Tonny.
Mandiri dengan Instalasi Listrik Sendiri
Purnomo (40), petani dari Desa Bediwetan, menyampaikan rasa terima kasihnya karena ia mendapatkan bantuan pasang baru listrik. Sebelumnya, ia menyalur ke rumah orangtua. “Saya nggak enak menyalur listrik terus, kalau punya listrik sendiri jadi mandiri,” katanya.
Bapak dua anak ini merupakan buruh tani musiman. Ia bercerita terkadang bertani selama tiga bulan tapi terkadang menganggur, sedangkan istrinya ibu rumah tangga.
“Saya merasa terbantu dapat bantuan listrik ini, jadi gak numpang. Lebih enak punya sendiri,” kata Purnomo. (*)
Editorial: C1