Surabaya, Bicaraindonesia.id – Tidak masuknya Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur dalam daftar Smart City Index (SCI) 2023 versi IMD World Competitiveness tahun 2023, mendapat tanggapan dari kalangan legislatif.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, AH Thony mempertanyakan parameter yang digunakan untuk menilai Kota Pahlawan sehingga tak masuk dalam kota smart city.
“Kalau sekarang, ada penilaian tidak memasukkan Surabaya sebagai kota smart city. Justru masyarakat Indonesia akan mempertanyakan objektivitasnya? Menilainya tidak legitimasi,” kata AH Thony kepada awak media di Kota Surabaya, seperti dilansir pada Senin (29/5/2023)
Karenanya, Politisi Partai Gerindra ini pun mempertanyakan parameter kota cerdas? Menurutnya, smart city satu variabel kecerdasan daripada smart information.
“Yakni lingkungan dan semuanya berbasis pada informasi dan komunikasi. Apalagi smart branding,” kata Thony.
Meskipun demikian, AH Thony mengaku tidak terprovokasi dan lebih memilih bersikap dingin. Bahkan, ia mengaku tidak risau. Karena sebelum kota lain menang, Surabaya sudah leading pada fase pertama melampaui kota lain.
Hal ini sudah dibuktikan sekian tahun mendapatkan berbagai macam penghargaan. “Sampai Kalpataru 5 kali lebih,” beber Thony.
Thony juga memaparkan bahwa Surabaya sudah melakukan branding itu dengan luar biasa. Buktinya, investasi yang masuk kian meningkat. Hal ini memposisikan Surabaya sebagai daerah dengan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur nomor satu.
“Pun juga smart ekonomi mulai dari kegiatan skala besar, sampai kecil berbasis aplikasi berjalan tanpa hambatan,” katanya.
“Kemudian smart living, smart society, smart government. Mulai orang baru lahir, sampai meninggal, kini semuanya berbasis aplikasi. Kalau dinilai tidak lagi masuk kategori smart city kan aneh,” pungkas AH Thony.
Berdasarkan data Smart City Index (SCI) 2023 dari The Smart City Observatory oleh IMD World Competitiveness Center menunjukkan 3 kota di Indonesia yang masuk daftar 141 kota pintar di seluruh dunia.
Ketiga kota tersebut adalah Jakarta, Medan, dan Makassar. Dalam daftar tersebut, Jakarta menduduki posisi ke-102, Medan menempati urutan ke-112, dan Makassar posisi ke-114 sebagai smart city atau kota pintar terbaik di dunia. ***
Editorial: A1