Blitar, Bicaraindonesia.id – Menteri Sosial Tri Rismaharini menyambangi anak korban rudapaksa, yang dilakukan bapak kandungnya sendiri di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Selain menyambangi korban, Mensos Risma juga memberikan bantuan kebutuhan dasar hingga pemberdayaan.
Mensos Risma mengaku, awalnya pihaknya sendiri yang akan melakukan asesmen kepada korban yang masih duduk kelas 6 SD tersebut. Namun saat melihat lingkungan dari korban saat ini, hal itu membuatnya mengurungkan niat.
“Kita memberikan dukungan. Sebelumnya kita melakukan asesmen, ternyata lingkungannya juga cukup mendukung,” kata Mensos Risma usai menemui korban di rumah aman di Kabupaten Blitar, Sabtu (1/4/2023).
Saat itu, Mensos Risma memberikan bantuan berupa kebutuhan dasar. Seperti di antaranya sembako, perlengkapan kebersihan, dan tambahan nutrisi, serta perlengkapan sekolah.
Sementara itu, bantuan kewirausahaan berupa kuliner ayam penyet akan diberikan melalui kakak korban yang saat ini menghidupi adiknya.
“Kami juga didukung kepala desa, bupati, petugas medis yang semua turut membantu. Harapannya penguatan ini tidak hanya bermanfaat untuk korban tetapi juga kakak atau bahkan ibunya ketika kembali dari luar negeri,” kata mantan Wali Kota Surabaya ini.
Diketahui, seorang ayah di Blitar berinisial YK (44), beberapa kali memperkosa anaknya yang duduk di bangku kelas 6 SD hingga korban kini hamil. Tindakan kriminal tersebut dilakukan saat istri pelaku atau ibu korban tidak berada di rumah lantaran bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri.
Merespon kejadian tersebut, Tim Kemensos melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak dan Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta melakukan asesmen terhadap korban. Tim yang terdiri dari Pekerja Sosial dan Psikolog juga fasilitasi korban untuk layanan psikiater dan dokter kandungan hingga biaya persalinan.
Usai kejadian ini, Mensos Risma berharap tidak ada perundungan terhadap korban. Terlebih lagi, korban masih sangat kecil. “Saya mohon kita semua mendukung supaya anak itu bisa kuat melanjutkan kehidupan,” pesannya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Blitar, Rini Syarifah menyambut kerja sama Kemensos dalam upaya pemberdayaan perempuan di Kabupaten Blitar.
Harapannya para ibu tidak harus meninggalkan anak-anak di rumah untuk menjadi PMI di luar negeri. Hal ini melihat fakta Kabupaten Blitar menjadi kabupaten kedua di Indonesia penyumbang jumlah PMI terbesar.
“Harapan kami tidak terjadi lagi hal seperti ini. Dengan mengurangi angka PMI paling tidak di tingkat pusat Kemensos mohon kami didorong PMI kami di luar negeri untuk tidak kembali lagi ke sana dan pemberdayaan di sini diperkuat lagi,” terangnya.
Selain itu, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran Kementerian Sosial atas dukungan untuk korban dalam proses pemulihan. ***
Pewarta: Dimas AP
Editorial: A1