Bicaraindonesia.id – Awal bulan Juli, Kemenristekdikti merilis akreditasi program studi terakreditasi internasional di seluruh universitas. Hasilnya, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menduduki peringkat kedua dengan 40 program studi (prodi) internasional terbanyak dari seluruh universitas yang ada di Indonesia.
Unair menduduki peringkat kedua dengan jumlah 40 prodi setelah Universitas Gadjah Mada (UGM) yang memiliki 65 prodi terakreditasi internasional.
Selanjutnya, posisi ketiga Institut Teknologi Bandung (39 prodi), Universitas Indonesia (38 prodi), Institut Pertanian Bogor (28 prodi), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (20 prodi).
Capaian akreditasi internasional itu diperoleh dari lembaga akreditasi internasional yang kredibel.
Di antaranya, 17 prodi terakreditasi ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA), 8 prodi terakrditasi Accreditation Agency for Degree Programs in Engineering, Informatics/Computer Science, the Natural Sciences and Mathematics (ASIIN), 1 prodi terakreditasi The Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow, 21stCentury Organization (ABEST), dan 14 prodi terakreditasi Accreditation Service for International Schools, Colleges & Universities (ASIC).
Mengenai capain yang membanggakan tersebut, Ketua Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Airlangga (Unair), Prof. Sukardiman mengatakan, capaian tersebut merupakan buah hasil kerja keras dari seluruh pihak. Baik dari pimpinan di jajaran Rektorat Unair maupun pimpinan di lingkungan fakultas. “Ini adalah hasil dari koordinasi dan usaha dari semua pihak,” kata dia.
Pasalnya, akreditasi internasional merupakan salah satu program kerja utama seluruh fakultas yang ada di Unair. Sehingga upaya pemerataan akan terus dilakukan demi tercapainya tingkat kelas 500 dunia. Selain itu, dalam waktu singkat Unair juga sudah menyiapkan kandidat prodi yang kiranya akan direkognisi internasional oleh lembaga kredibel di luar negeri sesuai bidang keilmuannya.
“Dalam waktu singkat kami akan melakukan submit untuk beberapa prodi. Diantaranya, fakultas hukum, fakultas psikologi, dan fakultas ilmu budaya,” ujarnya.
Adanya program internasionalisasi ini, tentu sudah dirasakan oleh semua pihak. Yaitu dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah mahasiswa asing yang terus meningkat di setiap tahunnya. Serta fasilitas-fasilitas untuk mendukung kurikulum dan pembelajaran serta ramah difabel di lingkungan universitas.
Prof. Sukardiman menyebut, rencananya capaian akreditasi ini juga akan lebih mengkhususkan pada prodi S2, S3, dan spesialis. Hal itu bertujuan untuk menyiapkan lulusan mahasiswa yang berkualitas dan kompeten di bidangnya. Perlu diketahui bahwa 23% dari 168 prodi yang ada di Unair telah terakreditasi internasional.