Bicaraindonesia.id – Badan Intelijen Negara (BIN) telah meresmikan dua fasilitas baru, yakni Smart Campus Dr (HC) Ir Soekarno dan Medical Inteligence “Wangsa Avatara”. Penggunaan dua fasilitas baru tersebut, diresmikan dalam upacara yang digelar di kampus Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) pada Senin, (30/5/2022) lalu.
Kehadiran dua fasilitas baru ini menandai pengembangan dan modernisasi berkelanjutan dalam menghadapi perkembangan ancaman ke depan.
Mengutip laman resmi bin.go.id, Kepala BIN, Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan mengatakan, pembangunan Smart Campus Dr (HC) Ir Soekarno merupakan bagian dari program pengembangan dan modernisasi STIN sebagai kawah candradimuka SDM BIN.
“Prajurit Intelijen Negara saat ini menghadapi tugas yang semakin berat dan kompleks seiring perkembangan jenis ancaman keamanan nasional. Ancaman baru semakin bermunculan dari perubahan iklim, kemajuan teknologi, siber, kecerdasan buatan, hingga perkembangan nuklir-biologi-kimia atau nubika,” kata Kepala BIN sebagaimana dikutip pada Kamis (23/6/2022).
Demikian pula terhadap kehadiran gedung Medical Intelligence “Wangsa Avatara”. Dimana, pandemi Covid-19 telah menjadi bukti ancaman di bidang medik.
Berdasarkan kajian para ilmuwan, pandemi Covid-19 tidak akan menjadi pandemi terakhir. Perubahan iklim akan memunculkan new-emerging biopathogens. Sehingga, pembentukan Medical Intelligence merupakan upaya BIN menjadi lembaga Intelijen berkelas dunia.
Sementara itu, Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri yang hadir saat peresmian memberikan apresiasi terhadap pemberian nama Dr (HC) Ir Soekarno. Pemberian nama tersebut dinilainya sebagai yang sosok tepat pemersatu bangsa. Juga, identik dengan gagasan dan visi kemajuan yang selalu jauh melampui zaman, sebagaimana yang tercermin dari keberadaan kampus STIN.
“Nama kampus baru diambil dari nama putra terbaik bangsa ini harus menjadi teladan semua taruna-taruni STIN. Manusia yang tidak hanya cerdas dan mumpuni dalam olah pikir, tetapi juga dalam olah rasa, olah batin, yang selaras antara kemampuan intelektualitas sebagai kepribadian dan kecerdasan emosional serta spiritual,” terang Megawati.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPR RI ke-20, Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan, keberadaan Smart Campus Dr (HC) Ir Soekarno yang ditunjang berbagai kecanggihan teknologi informasi, dapat memperkuat peran dan tugas utama seorang Intelijen negara sebagai ‘first line of defense’ atau garda pertahanan terdepan dalam menghadapi setiap ancaman, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri.
Khususnya, kata Bamsoet, dalam menghadapi gelombang ancaman berupa WAVES (weapon of mass destruction, asymmetric warfare, vital of energy, food, and finance, environment of cyber and technology, and space control).
“Sementara keberadaan Medical Intelligence “Wangsa Avatara”, dapat mempersiapkan para calon Intelijen dalam menghadapi berbagai potensi ancaman negara yang datang melalui virus hingga nubika. Sehingga kelak apabila dunia kembali dihadapkan pandemi karena penyebaran virus tertentu, maupun terjadinya ketegangan dunia akibat nubika, personel BIN bisa secara cepat dan tepat dapat membantu pemerintah mengatasinya,” jelas Bamsoet.
Menurutnya, keberadaan Smart Campus Dr (HC) Ir Soekarno dan Medical Intelligence “Wangsa Avatara” di STIN harus dapat melahirkan agen Intelijen berkualitas internasional yang memiliki jejaring global dan menguasai berbagai isu sentral dunia.
Dengan begitu, Bamsoet mengharapkan, setiap Intelijen negara dapat melihat suatu fenomena tidak hanya dari permukaan saja. Melainkan juga dari sisi gelap (dark side), sekaligus mampu bergerak dalam bayang (shadow).
“Apresiasi juga perlu diberikan kepada para taruna Intelijen negara yang telah memilih jalan sunyi. Jalan sunyi tersebut, seorang Intelijen jika berhasil tidak dipuji, jika gagal dicaci maki, jika hilang tidak akan dicari, jika mati tidak ada yang mengakui. Berkat kerja keras dan pengorbanan merekalah, Indonesia masih tetap tegak berdiri hingga saat ini,” tutup mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini.
Sebagai informasi, Smart Campus Dr (HC) Ir Soekarno dilengkapi teknologi tinggi seperti smart class dan smart library menggunakan teknologi berbasis kecerdasan bbuatan (artifical intellligence/AI).
Teknologi itu untuk efektivitas pembelajaran dan tracking perkembangan taruna/taruni. Dimana terdapat pula delapan laboratorium berteknologi terdepan. Di antaranya, laboratorium nuklir, bio molekuler, virtual chemical, siber,IT and economic intelligence, hingga laboratorium bahasa dan simulator berbagai perangkat termasuk intelligence drone.
Sementara itu, gedung Medical Intelligence “Wangsa Avatara” yang berada di Kompleks BIN di Pejaten, Jakarta, memiliki next generation sequencing (NGS) sebagai satu-satunya di Indonesia.
Selain itu, dilengkapi pula fasilitas Bio Safety Level 3 (BSL 3). Dimana para peneliti mampu melakukan kultur penyakit berbahaya, baik sel, virus, maupun materi genetik penyakit infeksius dengan aman.
Di fasilitas BSL 2, para peneliti bisa mengisolasi dan mengidentifikasi patogen penyebab penyakit serta meneliti senyawa obatnya. Kedua fasilitas bersertifikat World Biohaztec. (Bin/A1)