Bicaraindonesia.id – Tom Liwafa, adalah pemuda Surabaya yang saat ini sedang mendedikasikan dirinya dalam sebuah ekosistem bisnis lokal. Pria lulusan s1 Design Produk, dan s2 Magister Management ini bertransformasi menjadi tak sekadar seorang pengusaha, melainkan menjadi induk rumah bagi para pelaku usaha lainya.
Terhitung sejak 2008, adalah langkah pertama bagi Tom Liwafa untuk terjun dalam dunia bisnis. Kala itu, ia fokus bergerak dalam dunia interior desain, serta fashion.
Nama-nama brand seperti Handmade Shoes Surabaya, Delvation Store, Delta Outfit, serta Razter Project, adalah sebagain contoh keberhasilan berkat tangan dingin seorang Tom liwafa.
Kini, Tom Liwafa juga memberikan kepeduliannya kepada para pelaku usaha lainya, dengan membuat sebuah Kelompok Pemberdayaan UMKM. Total terdapat kurang lebih seribu pelaku UMKM yang tersebar di Jawa timur dan Jawa Tengah membentuk sebuah ekosistem bisnis yang terintegral.
Tom, sapaan akrabnya, mengaku, sosial movement tersebut dijalankan sejak tahun 2013. Ia berpendapat bahwa, dengan memberikan covering serta membuka jaringan bisnis bagi para pelaku UMKM, hal ini juga dapat mendorong perekonomian Indonesia tumbuh lebih baik.
Ke depan, Tom Liwafa beranggapan tantangan para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) akan semakin kompleks. Tidak dipungkiri, masuknya era teknologi saat ini, juga harus diikuti dengan penyesuaian teknik menjual atau memasarkan sebuah produk kepada konsumen.
Karena itu Tom berharap, melalui pemberdayaan UMKM yang ia jalani saat ini dapat memberikan sumbangsih bagi Indonesia untuk dapat bersaing dengan negara-negara yang telah mapan dalam kegiatan ekonomi dan bisnis.
Satu-satunya cara adalah para pelaku UMKM bisa menjamin memasarkan produk buatannya hingga ke pelosok daerah sekalipun.
Hal ini dapat ditempuh dengan menggunakan pemasaran digital, sehingga menciptakan pemerataan produk atau jasa. Kesempatan tersebut dapat berdampak pada tumbuh kembangnya jaringan bisnis bagi para pelaku UMKM meski ia berdomisili di kota-kota kecil.