Bicaraindonesia.id, Cianjur – Pemerintah saat ini fokus mengutamakan evakuasi para korban dan perbaikan infrastruktur pasca terjadinya gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin, 21 November 2022 lalu.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy saat meninjau lokasi pasca gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, Rabu, 23 November 2022.
“Untuk infrastruktur vital sudah beberapa kita selesaikan terutama jalur nasional, kemudian jalur kabupaten dan jembatan yang terputus juga sudah ditangani oleh Kementerian PUPR,” kata Menko Muhadjir, sebagaimana dikutip melalui infopublik.id pada Kamis, 24 November 2022
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), saat ini terus dilakukan pencarian di empat titik yang diperkirakan masih ada korban yang tertimbun. Di antaranya, Kampung Cugenang, Rawa Cina Desa Nagrak, Salakawung Desa Sarampat, dan Warung Sate Sinta.
Lokasi tersebut, termasuk ke dalam wilayah terdampak terberat, banyak bangunan runtuh. Menko Muhadjir memastikan, sejauh ini tidak ada kendala pada evakuasi.
“Hanya memang titik evakuasi cukup luas dan dalam sehingga membutuhkan waktu dalam proses pencariannya. Jika menggunakan alat berat dikhawatirkan akan mengenai korban,” kata Menko Muhadjir.
Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Menko Muhadjir menyatakan, pemerintah terus melakukan pendataan rumah yang terdampak rusak ringan, sedang hingga berat. Ia pun memerintahkan pihak terkait melakukan pendataan secepat mungkin agar dapat segera dilakukan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Saya sudah menginstruksikan jajaran BASARNAS, Pemda, BNPB dan lainnya untuk segera mendata jumlah rumah yang rusak dan segera diklasifikasi rusaknya, agar ketika masa tahap tanggap bencana yang kira-kira akan berlangsung sekitar tiga minggu,” kata Menko Muhadjir.
Ia memastikan jika hal ini diupayakan langsung menuju tahap rehabilitasi dan rekondisi. Dengan demikian, Menko Muhadjir berharap penderitaan para korban tidak terlalu lama. Adapun jumlah rumah rusak akibat gempa Cianjur saat ini sekitar 28.078 rumah.
Menko Muhadjir menyebut, angka ini masih tentatif berdasarkan data sementara BPBD. Karena akan diverifikasi lagi oleh Kementerian PUPR.
“Kalau sudah fix, akan ditangani dalam bentuk bantuan uang. Yakni Rp10 juta untuk rusak ringan, Rp25 juta untuk rusak sedang, dan Rp50 juta untuk rusak berat. Semua prosesnya akan diawasi agar sesuai prosedur,” kata Menko Muhadjir. ***
Editorial: A1
Source: Infopublik.id