Bicaraindonesia.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meresmikan Jalan arteri Middle East Ring Road (MERR) sepanjang 10,8 kilometer, Kamis, (30/5/2019). Jalan ini menjadi pintu gerbang Kota Surabaya sisi Timur. Dengan adanya jalan itu, diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan lalu lintas, yaitu kemacetan yang ada di koridor utara – selatan di wilayah tengah Kota Surabaya.
Wali
Kota Risma mengatakan Jalan MERR ini sangatlah penting untuk mengurangi
kepadatan arus lalu lintas di tengah kota. “Alhamdulillah bisa kelar, meskipun
prosesnya agak lama dengan aturan yang baru,” kata Wali Kota Risma saat
peresmian Jalan MERR yang bertempat di Gunung Anyar Surabaya, Kamis,
(30/5/2019).
Setelah
jalan ini rampung, ia memastikan bahwa Pemkot Surabaya ke depan akan meneruskan
pengerjaan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) dan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB).
Dengan begitu diharapkan, kemacetan yang biasa bertumpu di tengah Kota Surabaya
bisa semakin berkurang.
“Untuk (proyek) box culvert tahun depan selesai. Kemudian kita akan njebol (tembus) dari Jalan Wiyung sampai ke Jalan Lakarsantri, ya itu target kita,” terangnya.
Kepala
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Erna
Purnawati, mengatakan total panjang Jalan MERR ini mencapai 10,8 kilometer,
dimulai dari Jalan Kenjeran hingga Jembatan (Tol) Tambak Sumur Sidoarjo. Jalan
MERR ini terbagi menjadi tiga segmen, pertama Merr 2a mulai Jalan Kenjeran
sampai perempatan Kampus C Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya.
Untuk
MERR 2b, lanjut dia, mulai perempatan Kampus C UNAIR sampai perempatan Jalan
Arif Rahman Hakim. Sementara itu, MERR 2c mulai perempatan Jalan Arif Rahman
Hakim sampai Jembatan / Tol Tambak Sumur.
“Setidaknya
untuk menyelesaikan pembangunan Jalan MERR tersebut, Pemkot Surabaya telah
melakukan pembebasan persil lahan sebanyak 608. Pembebasan lahan dilakukan
mulai tahun 2009 sampai 2018 dengan anggaran total mencapai Rp 392 miliar,”
kata Erna.
Ia
menjelaskan khusus untuk jalan MERR 2c atau segmen Gunung Anyar, dibangun
menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya. MERR
2c memiliki panjang mencapai 1,8 kilometer. Jalan ini memiliki 2 jalur dan 3
lajur, dengan lebar jalan mencapai 40 meter. Namun, untuk lebar badan jalan 30
meter, sisanya 10 meter digunakan pedestrian dan saluran air di tengah.
“MERR 2c sisi timur atau arah luar kota sudah
dibuka, sementara sisi barat arah dalam kota dalam tahap rekonstruksi,”
jelasnya.
Sementara
itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat, menyebut
Jalan MERR 2c ini mampu mengurangi kepadatan arus lalu lintas yang cukup
signifikan biasa terjadi di tengah kota seperti Jalan Ahmad Yani Surabaya. Menurutnya,
sebelum ada Jalan MERR 2c, saat sore hari antrian panjang kendaraan di tengah
kota ke arah Sidoarjo bisa menyentuh Masjid Al-Falah Raya Darmo bahkan Jalan
Diponegoro.
“Sehingga
ketika ada pembebanan (kendaraan) yang kemudian dialihkan ke MERR 2c, kepadatan
lalu lintas di tengah kota bisa berkurang kisaran 40-60 persen harian lalu
lintas rata-rata. Sehingga sekarang tidak terjadi lagi antrian sampai ke Masjid
Al-Falah Raya Darmo,” kata Irvan.
Berdasarkan
hasil kesepakatan dan kajian bersama Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(LLAJ), Irvan mengungkapkan, batas kecepatan kendaraan yang diperbolehkan
melaju di Jalan MERR 2c maksimal 40 kilometer.
“Sementara
ini dilakukan pemasangan kamera pemantau (CCTV). Tapi ke depan akan dilengkapi
dengan Rambu Pendahulu Petunjuk Jalan (RPPJ) dan Speed kamera pemantau
kecepatan,” tutupnya.