Bicaraindonesia.id, Surabaya – Kontestasi pemilihan Ketua Asprov PSSI Jawa Timur periode 2026–2030 resmi dimulai. Raja Siahaan menjadi pendaftar pertama setelah menyerahkan berkas pencalonan kepada Komite Pemilihan (KP) pada Rabu (3/12/2025). KP menyatakan dokumen yang diajukan lengkap tanpa catatan.
Raja juga mengklaim telah mengantongi dukungan tertulis sekitar 75 persen pemilik suara. “Dukungan mayoritas sudah bersama kami, dan masih terus bergerak,” ujar Raja Siahaan.
Dalam pencalonannya, Raja menyinggung sejumlah program yang dinilai menjadi capaian Asprov Jatim di bawah kepemimpinan Riyadh, seperti pelaksanaan Liga 4 tanpa biaya dan pembagian jersey kepada seluruh peserta. “Program-program itu bukti kepemimpinan yang berani. Kami siap melanjutkannya,” katanya.
Raja menyatakan akan menempatkan pembinaan usia dini sebagai agenda utama. Ia menilai kompetisi untuk kelompok umur masih perlu diperkuat.
“Kami harus memulai dari usia 9 dan 11 tahun. Pembinaan adalah jantung masa depan sepak bola Jatim,” tegasnya.
Ia juga memasukkan pengembangan sepak bola putri sebagai fokus program.
“Kami membawa semangat kebersamaan askot–askab untuk kejayaan Asprov Jatim,” ujarnya.
Komite Pemilihan saat ini mulai memverifikasi dukungan klub yang masuk pada 8–11 Desember. Sekitar 65 klub tercatat telah menyerahkan dukungan kepada berbagai bakal calon.
Ketua KP Makin Rahmat menyampaikan kemungkinan munculnya calon tunggal tetap terbuka jika hanya satu kandidat yang memenuhi persyaratan. Keputusan akhir tetap berada pada forum kongres, baik melalui aklamasi maupun voting.
“Semua kembali pada peserta kongres sebagai pemegang otoritas tertinggi,” katanya.
KP mengingatkan bahwa sanggahan peserta dapat menggugurkan bakal calon apabila terbukti menyembunyikan rekam jejak pidana, meski telah melampirkan SKCK.
Regulasi terbaru juga menurunkan batas usia minimal calon ketua dari 30 menjadi 25 tahun. Seluruh berkas yang diterima dinyatakan lengkap secara administratif, namun masih menunggu hasil verifikasi akhir. (*/Dap/A1)


