Bicaraindonesia.id, Surabaya – Pengprov Keluarga Olahraga Tarung Derajat (KODRAT) Jawa Timur memastikan akan menurunkan skuat terbaik pada dua ajang nasional bergengsi tahun ini.
Sebanyak 19 atlet siap tampil di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) 2025 di Solo pada 19–27 September, serta mempersiapkan tim untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 di Kudus pada 26 Oktober.
Ketua Harian Kodrat Jatim, Erwin H. Poedjono, menjelaskan ada total 47 atlet tarung derajat yang mengikuti pemusatan latihan (TC) sejak Agustus 2025. Mereka terdiri dari 23 atlet proyeksi POMNAS dan 24 atlet yang diproyeksikan untuk PON Bela Diri. TC kelas tarung digelar di Surabaya, sedangkan TC kelas seni dilaksanakan di Malang.
“Kita siapkan dua tim berbeda karena jarak POMNAS dan PON Bela Diri sangat berdekatan. Kalau dipaksakan satu tim, recovery atlet terlalu pendek dan berisiko cedera,” ujar Erwin saat meninjau TC di Lapangan KONI Jatim, Jumat (12/9/2025).
19 Atlet Tarung Derajat Jatim ke POMNAS 2025
Dari hasil seleksi TC, Kodrat Jatim akan mengirim 19 atlet ke POMNAS 2025. Mereka terdiri dari 13 atlet kelas tarung dan 6 atlet kelas seni.
Erwin menyebut ada empat atlet kelas seni yang tereliminasi setelah penerapan sistem promosi-degradasi (promdeg).
Sementara untuk tim PON Bela Diri 2025, Kodrat Jatim masih menunggu finalisasi. Namun, Erwin memastikan Jawa Timur akan tampil dengan full kelas, baik tarung maupun seni.
“Tahun ini tidak ada Kejurnas. Jadi POMNAS dan PON Bela Diri kita anggap sebagai Kejurnas. Hasil dari kedua ajang ini akan jadi tolok ukur apakah atlet bisa masuk Pelatda PON 2026 atau tidak,” tegas Erwin, yang juga menjabat di PT Dharma Lautan Utama.
Menanggapi kabar adanya pembatasan kuota tim PON Bela Diri Jatim akibat kendala anggaran menyusul diberlakukannya Permenpora No. 14 Tahun 2024, Erwin enggan berkomentar banyak. Ia hanya menegaskan bahwa semangat atlet tidak boleh dibatasi oleh regulasi.
“Kami ini fokus membina atlet. Soal regulasi biarlah pemerintah yang membahas. Yang penting jangan sampai atlet jadi korban. Mereka sudah berlatih keras, jauh dari keluarga, dan berkorban banyak hal. Jangan dihalangi semangat mereka untuk meraih prestasi,” pungkasnya. (*/Dap/A1)


