Bicaraindonesia.id, Jakarta – Pemerintah resmi menetapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dan Nota Keuangan dengan delapan agenda prioritas nasional.
Salah satu fokus utama adalah penguatan sektor pendidikan serta pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal ini disampaikan dalam konferensi pers bersama mengenai RAPBN 2026 dan Nota Keuangan di Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Dalam RAPBN 2026, sektor pendidikan memperoleh alokasi sebesar Rp757,8 triliun. Porsi besar dari anggaran ini diarahkan pada pendidikan tinggi dan pengembangan Sekolah Garuda sebagai strategi jangka panjang mencetak generasi unggul.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menegaskan pihaknya siap mengoptimalkan alokasi tersebut untuk memperkuat ekosistem pendidikan tinggi berbasis riset dan inovasi.
Termasuk memperluas akses lulusan Sekolah Garuda ke perguruan tinggi serta mendorong hilirisasi sumber daya alam mentah yang mendukung perekonomian nasional.
“Riset strategis seperti hilirisasi logam tanah jarang tengah dilaksanakan pendidikan tinggi. Mineral ini banyak dibutuhkan oleh negara lain. Harapannya, hasil riset dan pemurniannya dapat memberikan solusi nyata bagi kemandirian industri nasional,” ujar Brian Yuliarto, seperti dikutip melalui siaran tertulis Kemdiktisaintek, Rabu (20/8/2025).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, dari total anggaran pendidikan, Rp150,1 triliun dialokasikan untuk sekolah dan perguruan tinggi.
Anggaran tersebut mencakup Rp401,5 triliun untuk siswa dan mahasiswa, termasuk 1,2 juta penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Bidikmisi, 4.000 penerima beasiswa LPDP, serta Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) sebesar Rp9,4 triliun untuk 201 PTN dan lembaga.
“Sekolah Unggul Garuda akan dikembangkan di sembilan lokasi daerah 3T, menjadi pengungkit pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Indonesia,” kata Sri Mulyani.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menekankan bahwa pembangunan SDM, industrialisasi, dan transformasi digital adalah kunci daya saing ekonomi nasional.
“Peningkatan keterampilan pasar tenaga kerja, penyederhanaan regulasi bisnis, peningkatan kompetisi dan inovasi, serta adopsi kemajuan teknologi seperti AI diharapkan menjadi game changer,” ujar Airlangga.
Selain itu, RAPBN 2026 juga mengalokasikan Rp37,5 triliun untuk perlindungan sosial terkait pendidikan. (*/Sp/A1)