Bicaraindonesia.id, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana melakukan renovasi Hutan Kota Srengseng yang berlokasi di Jakarta Barat. Ruang terbuka hijau seluas 15 hektare ini dibangun pada tahun 1995, pada masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta periode 1992–1997, Soerjadi Soedirja.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, didampingi Wali Kota Administrasi Jakarta Barat, Uus Kuswanto, serta Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Fajar Sauri, saat meninjau lokasi pada Senin (23/6/2025).
“Terus terang, saya sungguh-sungguh tidak pernah membayangkan bahwa di Jakarta, terutama di dekat pusat kota, ada hutan kota yang luasnya 15 hektare. Hutan kota ini dibangun sejak era Pak Soerjadi Soedirja,” ujar Gubernur Pramono.
Hutan Kota Srengseng saat ini telah berusia 30 tahun. Beragam jenis pohon tumbuh subur dan terawat dengan baik, ditandai oleh tingginya variasi jenis tanaman serta struktur tajuk yang lengkap.
Setidaknya terdapat 87 jenis pohon dengan total 1.211 batang, di antaranya mahoni (Swietenia mahagoni), gmelina (Gmelina arborea), dan flamboyan (Delonix regia).
Berdasarkan hasil penelitian terpadu pada tahun 2022 oleh United States Forest Service (USFS) bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Hutan Kota Srengseng mampu menyerap karbon hingga 313 ton CO₂ per tahun serta menghasilkan oksigen sebesar 227,8 ton per tahun.
Menanggapi hal ini, Gubernur Pramono menegaskan pentingnya menjaga kelestarian hutan kota.
“Saya menganggap bahwa yang perlu kita jaga sebenarnya hutannya. Dengan demikian, saya memutuskan tetap ada tiket masuk per orang. Rendah sekali sebenarnya, cuma Rp3.000 per orang. Parkirnya juga Rp3.000 untuk motor dan Rp6.000 untuk mobil,” katanya.
“Dengan retribusi tiket masuk ini, diharapkan kondisi hutan kota dapat tetap terjaga. Masyarakat bisa jogging dan sebagainya di sini,” imbuhnya.
Setelah meninjau jogging track sepanjang 1,7 kilometer, Gubernur Pramono juga berencana merenovasi area amphitheater agar dapat digunakan untuk berbagai kegiatan kebudayaan.
“Kita upayakan renovasi, mempercantik area ini, dan tentunya mengutamakan kenyamanan pengunjung,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Hutan Kota Srengseng dilengkapi berbagai fasilitas pendukung kenyamanan pengunjung, antara lain area plaza, kantor pengelola, aula, musala, pos jaga, toilet, area pembibitan pohon, gazebo, area parkir, food corner, taman bermain anak, wall climbing, danau, amphitheater, serta pintu air.
Beragam aktivitas dapat dilakukan di Hutan Kota Srengseng, mulai dari wisata keluarga, bermain anak, senam, jogging, panjat dinding, memancing, berkemah, syuting film, penelitian, pengamatan flora dan fauna, edukasi lingkungan, sesi foto pranikah (prewedding), pesta pernikahan, hingga acara seremonial lainnya. (*/Pr/C1)