BicaraIndonesia.id, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus memantau ketersediaan serta Harga Eceran Tertinggi (HET) Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kilogram.
Hasil koordinasi dengan PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) DPC Surabaya menunjukkan bahwa kuota LPG 3 Kg di Kota Pahlawan masih dalam kondisi aman.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Kota Surabaya, Vykka Anggradevi Kusuma, memastikan bahwa ketersediaan LPG 3 Kg masih mencukupi dengan HET yang tetap Rp18.000 per tabung di tingkat pangkalan resmi.
“HET LPG 3 kg di tingkat pangkalan resmi tetap Rp18.000 per tabung, sesuai Keputusan Gubernur Jawa Timur No 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024,” kata Vykka dalam keterangan tertulis dikutip pada Kamis, 6 Februari 2025.
Vykka mengungkapkan bahwa sesuai dengan instruksi Presiden RI pada Selasa, 4 Februari 2025, pengecer diperbolehkan kembali menjual LPG 3 Kg seperti biasa. “Sambil kemudian para pengecer akan diproses menjadi sub-pangkalan,” imbuhnya.
Pemkot Surabaya juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan panic buying. Terlebih, PT Pertamina telah menyediakan situs resmi yang memungkinkan masyarakat mengetahui lokasi pangkalan terdekat dari tempat tinggalnya.
“Masyarakat dapat melihat lokasi pangkalan terdekat melalui situs resmi PT Pertamina di subsiditepatlpg.mypertamina.id/infolpg3kg,” ujarnya.
Sales Branch Manager (SBM) LPG Surabaya, PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Andi Arifin, menyatakan bahwa stok LPG 3 Kg di Surabaya dalam kondisi aman, terutama menjelang Ramadan 2025.
Ia menyebutkan bahwa distribusi harian LPG 3 Kg di Surabaya mencapai rata-rata 126.000 tabung per hari.
“Jika ada kondisi-kondisi tertentu, kami bisa menambah pasokan melalui mekanisme fakultatif 50-100% dari penyaluran harian,” ujar Andi.
Mengenai fluktuasi harga, Andi menegaskan bahwa Pertamina menerapkan HET LPG sesuai dengan ketetapan pemerintah di pangkalan resmi.
“Untuk lonjakan harga, kami menerapkan HET standar di masing-masing pangkalan resmi,” tegasnya.
Pertamina menyalurkan LPG melalui jalur distribusi berjenjang, mulai dari Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) ke agen, kemudian ke pangkalan sebelum akhirnya sampai ke konsumen.
“Saat ini, terdapat delapan SPBE PSO (Public Service Obligation), 64 agen PSO, serta 1.854 pangkalan resmi di Kota Surabaya,” jelasnya.
Menurut Andi, stok LPG di Kota Surabaya disuplai setiap hari dengan jumlah yang sebanding dengan rata-rata penyaluran, yakni sekitar 126.000 tabung per hari.
Untuk harga, LPG 3 Kg di Surabaya tetap Rp18.000, sementara Bright Gas 5,5 Kg Rp90.000 dan Bright Gas 12 Kg Rp192.000.
“Kami melayani sekitar 181.837 rumah tangga yang terdaftar dalam periode 1 Januari hingga 5 Februari 2025, atau sekitar 88,3% dari total konsumen di Surabaya,” pungkasnya. (*/Pr/An/A1)