Bicaraindonesia.id, Bogor – Presiden Prabowo menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan persatuan bangsa di tengah situasi dunia yang penuh tantangan.
Demikian disampaikan Kepala Negara saat menghadiri Puncak Perayaan HUT Partai Golkar ke-60 Tahun di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Kamis, 12 Desember 2024.
“Kita harus waspada, kita tidak boleh pecah, kita tidak boleh diadu domba, kita menjaga kerukunan, kerukunan antara umat agama, kerukunan antara suku, kerukunan antara kelompok etnis, kerukunan antara ras, kita tidak boleh terpancing dan ini tanggung jawab kita semua sebagai pemimpin-pemimpin,” kata Presiden Prabowo dalam keterangan resmi dikutip pada Minggu 15 Desember 2024.
Kepala Negara menuturkan bahwa perdamaian bukanlah sesuatu yang datang secara cuma-cuma, melainkan hasil dari upaya seluruh pihak.
Untuk itu, Presiden mendorong para pemimpin dari semua lapisan dapat rukun dan bersatu dalam menghadapi tantangan global.
“Kuncinya adalah kalau semua unsur pemimpin dari semua lapisan bisa rukun bersatu. Tidak berarti kita tidak beda pendapat, tapi di ujungnya kita tidak boleh bermusuhan. Saya tidak pernah mau terpancing untuk membenci,” imbuuhnya.
Pada kesempatan ini, Presiden pun mengajak seluruh pihak untuk mengedepankan musyawarah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perbedaan.
Kepala Negara juga terus mengingatkan pentingnya persatuan di tengah berbagai tantangan yang dihadapi bangsa.
Selain itu, Presiden juga menyoroti perkembangan teknologi, khususnya media sosial yang dapat menjadi alat pemecah belah jika tidak digunakan secara bijak.
Kepala Negara menuturkan bahwa beberapa berita palsu di media sosial dapat menimbulkan kebencian di masyarakat.
“Sosmed (sosial media), saya kadang-kadang kaget juga, apa lagi ini, Prabowo menghardik siapa? Prabowo memaki-maki, enggak ada. Saya lihat, waduh, di mana? Saya cek, rupanya hoaks, terlalu gampang bikin hoaks, terlalu gampang bikin fake news,” jelas Presiden. ***
Editorial: A1
Source: BPMI Setpres