BicaraIndonesia.id, Surabaya – Subdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur, berhasil menangkap tujuh anggota komplotan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Operasi penangkapan ini merupakan hasil pengembangan penyelidikan yang dilakukan secara intensif oleh tim Jatanras Polda Jatim.
Para tersangka diketahui berasal dari dua kelompok berbeda, yang beroperasi di wilayah Jember dan Pasuruan dengan modus operandi yang beragam.
Kelompok ini diketahui sebagai spesialis pencurian kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
Di wilayah Jember, polisi menangkap tiga tersangka berinisial ZL, BU, dan HLK. Mereka diketahui fokus pada pencurian kendaraan roda dua.
“Mereka masing-masing punya peran berbeda, mulai dari pemetik (pelaku pencurian), pengawas, hingga penadah,” ujar Kasubdit Jatanras AKBP Arbaridi Jumhur dalam konferensi pers di Mapolda Jatim, Rabu 13 November 2024.
Sementara itu, kelompok kedua yang beroperasi di Pasuruan terdiri dari tiga tersangka, yakni HL, BW, dan YSN. Mereka dikenal sebagai spesialis pencurian kendaraan roda empat.
Menurut AKBP Jumhur, kelompok dari Pasuruan menggunakan metode yang lebih rumit untuk mencuri kendaraan. Termasuk membongkar pagar dan memastikan situasi aman sebelum menjalankan aksinya.
“Jadi memang tingkat kesulitannya lebih tinggi, cara bekerjanya sistem hunting juga. Tapi dia harus membongkar pagar dulu, menyalakan mobil baru situasinya harus betul-betul kondusif,” terang Jumhur.
Pengembangan kasus ini akhirnya mengarah kepada tersangka ketujuh, yakni SBR. Pada Rabu dini hari, 13 November 2024, polisi berhasil menangkap SBR.
Namun, saat penangkapan, tersangka melakukan perlawanan dengan melemparkan bom bondet ke arah petugas. Karena melawan saat ditangkap, polisi pun memberikan tindakan tegas hingga akhirnya membuat tersangka tewas di tempat.
Pihak kepolisian menegaskan akan terus mendalami jaringan komplotan ini. Hingga saat ini, Tim Jatanras Polda Jatim masih melakukan pengejaran terhadap anggota lain yang diduga terlibat dalam jaringan tersebut dan melarikan diri saat operasi penangkapan berlangsung. (Ark/An/A1)