BicaraIndonesia.id, Jakarta – Anggota DPR RI Komisi VII dari Fraksi PKS, Izzuddin Alqassam Kasuba, menyambut baik kolaborasi antara Kementerian Ekonomi Kreatif dan Kementerian PPN/Bappenas dalam mengembangkan ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru.
Ia menilai langkah ini memiliki potensi besar. Khususnya untuk memajukan sektor ekonomi kreatif di Maluku Utara yang kaya akan sumber daya budaya dan pariwisata.
“Kolaborasi ini adalah langkah positif untuk memperkuat ekonomi kreatif di Indonesia, dan saya juga berharap agar daerah asal saya yaitu Maluku Utara yang kaya akan budaya dan potensi wisata menjadi sasaran strategis untuk dikembangkan,” ujar Izzuddin Alqassam Kasuba, kepada wartawan di Jakarta, Jumat 8 November 2024.
“Saya mendukung upaya ini, tentunya pengembangan sektor ekonomi kreatif akan berdampak kepada penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat lokal,” imbuh legislator muda asal Maluku Utara ini.
Qassam sapaan akrabnya, menambahkan, bahwa potensi Maluku Utara sangat besar untuk dikembangkan sebagai pusat ekonomi kreatif berbasis budaya.
“Dengan koordinasi yang kuat antara kementerian terkait, kita bisa membangun perekonomian daerah yang lebih mandiri dan berkelanjutan. Harapan kami, program-program konkret segera dirasakan masyarakat di Maluku Utara,” tambahnya.
Ia menyampaikan bahwa ekonomi kreatif di Maluku Utara tidak hanya berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga memperkuat identitas budaya lokal.
“Budaya kita, seni kerajinan, dan pariwisata lokal adalah aset besar yang perlu didorong. Dengan kebijakan yang tepat, Maluku Utara bisa menjadi salah satu pusat ekonomi kreatif di kawasan timur Indonesia,” jelasnya.
Terakhir, Qassam mengapresiasi upaya pemerintah pusat yang semakin memperhatikan potensi daerah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kita semua berharap kolaborasi lintas kementerian ini mampu mempercepat pengembangan ekonomi kreatif di daerah-daerah. Maluku Utara siap menjadi bagian dari upaya ini untuk menggerakkan ekonomi rakyat dan memajukan budaya lokal,” pungkasnya. (*/Eki/C1)