BicaraIndonesia.id, Tangerang – Lima pelajar Indonesia jenjang SMA sukses mengukir prestasi di ajang World Schools Debating Championship (WSDC). Ajang debat tingkat dunia itu diikuti 68 negara dan berlangsung pada 16 hingga 22 Juli di Belgrade, Serbia.
Indonesia berhasil meraih tiga penghargaan sekaligus yaitu, Top Ten English as Foreign Language (EFL) Best Speaker, Honorable Mention (Octofinalist), dan Best EFL Team.
Dalam kategori individu, penghargaan Top Ten EFL Best Speaker diraih oleh Carlsson Khovis, siswa SMAS Sutomo 1 Medan. Sebagai tim, Indonesia mendapatkan penghargaan Honorable Mention (Octofinalist) dan Best EFL Team.
Capaian ini menunjukkan peningkatan tim debat Indonesia dibandingkan tahun sebelumnya yang mendapatkan Honorable Mention (Partial Double Octofinalist).
Kepala Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Maria Veronica Irene Herdjiono menyampaikan apresiasi atas perjuangan dan torehan prestasi yang diraih tim debat Indonesia.
“Selamat untuk adik-adik yang telah menorehkan prestasi dengan meraih tiga penghargaan di ajang WSDC. Melalui proses yang panjang dari ajang talenta nasional hingga ke tahap pembinaan sampai pulang meraih prestasi, perjuangan adik-adik sungguh luar biasa,” ujar Irene dalam keterangan tertulis di Jakarta, dilansir pada Rabu 31 Juli 2024.
Irene juga berharap, para siswa agar terus konsisten dan persisten dengan bakat dan minat yang dimiliki khususnya dalam dunia debat.
“Tentunya ajang WSDC adik-adik mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang baru. Semoga adik-adik tetap terus berprestasi serta mengasah minat dan bakat hingga ke jenjang pendidikan selanjutnya,” imbuhnya.
Kelima debaters atau siswa-siswi yang mewakili Indonesia dalam ajang WSDC adalah Bintang Putra Ari Ramadhan dari SMAS Al-Azhar Mandiri Palu, Carlsson Khovis dari SMAS Sutomo 1 Medan, Arilynn Wijaya dari SMAS Sutomo 1 Medan, Yvonne Ng dari SMA Maitreyawira Batam, dan Anya Krishna Rahardja dari SMA ACS Jakarta.
Kelima pelajar tersebut sebelumnya berasal dari pemenang ajang talenta National Schools Debating Championship (NSDC) 2023 yang diseleksi dan dibina oleh Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbudristek.
Peraih Top Ten EFL Best Speaker, Carlsson Khovis, dari SMAS Sutomo 1 Medan, mengungkapkan bahwa konsistensi merupakan kunci utama dirinya bisa meraih penghargaan tersebut.
“Jujur yang utama adalah konsistensi. Saya berusaha dengan gaya bicara yang konsisten dan sepertinya juri-juri WSDC menyukainya. Hal itu yang membuat skor saya stabil di WSDC sehingga dapat 10 besar EFL Best Speaker,” kata Carlsson.
Carlsson menjelaskan di ajang WSDC kali ini tim debat Indonesia harus melalui serangkaian tahapan lomba yang cukup menguras pikiran dan tenaga.
“Tantangannya ada di kekuatan mental karena WSDC ini ada delapan ronde yang dihadapi. Setiap rondenya memakan waktu satu setengah jam. Belum lagi kita harus persiapan juga. Tetapi saya dan teman-teman selalu semangat,” jelasnya.
“Kita harus banyak mendengar orang lain walaupun debat itu adalah lomba yang berkomunikasi banyak namun kita harus mendengar lawan bicara supaya merespons dengan baik dan benar,” imbuhnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Yvonne Ng dari SMA Maitreyawira Batam. “Untuk teman-teman jangan pantang menyerah karena prestasi itu butuh proses yang panjang. Jika gagal jangan bersedih tetapi harus tetap semangat,” ujar Yvonne.
Selama jalannya ajang WSDC, para siswa didampingi oleh Tim Pembina. Mereka adalah Rachmat Nurcahyo (Universitas Negeri Yogyakarta) sebagai manajer tim dan Tengku Omar Azfar Haqqani (Columbia University) sebagai coach.
Indonesia juga mengirimkan juri dalam kompetisi ini, yakni Muhammad Batara Mulya (Universitas Bina Nusantara).
Koordinator Pembina dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rachmat Nurcahyo menyampaikan Tim Debat Indonesia sudah berjuang secara maksimal untuk meraih prestasi di ajang WSDC 2024.
“WSDC tahun ini persaingannya sangat ketat karena diikuti oleh 68 negara. Kami bangga atas capaian dan kerja keras anak-anak. Kami juga bersyukur atas perhatian pemerintah yang mengembangkann talenta melalui Pusat Prestasi Nasional,” ujar Rahmat.
Diketahui, World Schools Debating Championship (WSDC) merupakan kompetisi debat tahunan yang mempertemukan tim debat jenjang SMA di seluruh dunia. Setiap negara diwakili oleh satu tim yang terdiri atas 3 sampai 5 debaters. Pada tahun 2024 ini, University of Belgrade, Serbia menjadi menjadi tuan rumah WSDC. ***
Editorial: B1