Bicaraindonesia.id, Surabaya – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur, menargetkan cabang olahraga (cabor) angkat berat memboyong medali emas dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara.
Berkaca pada hasil Babak Kualifikasi (BK) PON XXI/2024 di Pringsewu, Lampung, Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI Jatim, Jeffry Tagore optimistis angkat berat akan berjaya kembali.
Optimisme itu juga dibangun karena adanya nahkoda baru Pengprov Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi) Jatim, Abram Nathan yang menjadi ketua umum.
Lalu apa saja program hingga solusi Pabersi Jatim agar mampu berjaya lagi hingga nantinya dapat menelurkan atlet-atlet berprestasi bahkan dapat memboyong medali emas di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara?
“Kalau dijadikan beban pasti akan sulit (terpenuhi). Makanya ini kami jadikan suatu motivasi karena saya dengar sendiri angkat berat ini sudah lama tidak menyumbangkan emas. Ini tentunya juga tantangan dan tanggungjawab bagi kami,” kata Abram Nathan selepas pelantikan dan pengukuhan Pengprov Pabersi Jatim di Hotel Kyrie Surabaya, Sabtu 2 Maret 2024.
Abram menegaskan telah memiliki program sesuai visi dan misi untuk mengangkat prestasi angkat berat Jatim. Ia mengaku akan memaksimalkan tujuh atlet untuk meraih prestasi di PON 2024.
“Kami akan maksimalkan yang sudah ada, 7 atlet di mana pada babak kualifikasi (BK) PON kemarin dapat 1 emas. Insyaallah (target) 2 emas, mungkin bisa lebih di PON tahun ini. Tapi minimal bisa pecah telur. Kami akan persiapkan secara maksimal,” jelasnya.
Tak hanya itu, Abram juga mempersiapkan pembinaan karena Jatim sangat minim atlet, pelatih, hingga wasit. Kemudian juga memperbanyak agenda pelatihan bagi wasit maupun pelatih.
Tidak ketinggalan, Pabersi Jatim juga akan memperbanyak event sebagai ajang untuk tampil dan mengasah kemampuan atlet.
“Saat ini masih kurang pengetahuan angkat berat pelatih, wasit hingga atlet. Sehingga ke depan akan ada penataran, coaching clinic. Kalau pembinanya saja belum paham betul bagaimana mencetak atlet. Jadi yang terpenting lisensi ya. Jadi kalau pelatih, wasit sudah terlisensi, atlet juga akan lebih baik lagi,” tegasnya.
Di sisi pembinaan, Abram mengaku akan berupaya mengenalkan seluas mungkin olahraga angkat berat di Jatim. Sebab, Jatim sangat minim atlet, pelatih, hingga wasit.
“Jadi, yang paling penting juga adalah memasyarakatkan olahraga ini. Karena seperti diketahui masyarakat umum yang tahu adalah angkat besi. Nah, sekarang kan sudah beralih ke angkat berat,” kata dia.
“Sehingga, saya harapkan animo-animo di daerah lebih besar, dan bisa ada penjaringan penjaringan di atlet. Jadi pembinaan jalan, prestasi jalan, dan tentunya angkat berat bisa menjadi famous,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua KONI Jawa Timur, M Nabil mengatakan, bahwa Pabersi Jatim sudah baik. Ia pun berharap ke depannya akan lebih baik lagi.
“Sudah bagus ya. Dan pengembangan pabersi sudah ada 25 pengcab. Nanti ada tambahan 13 lagi. Mudah-mudahan bisa segera terpenuhi, sehingga ada lembaga yang mengakomodir anak-anak muda atau atlet di bidang angkat berat,” kata Nabil.
Untuk prestasi, Nabil mengaku akan mengupayakan. Mulai dari usaha latihan yang keras dan sentuhan-sentuhan baru untuk mendapatkan medali emas di PON 2024.
“Potensi kita bagus, peminatnya banyak. Tinggal kita evaluasi, monitor cara latihannya. Pelatih-pelatihnya juga. Karena ini cabor cukup banyak medali emasnya, 15 medali emas. Mudah-mudahan kita punya peran khusus di situ. Kalau target, mungkin sementara dua ya. Tapi itu target hari ini, belum target berikutnya,” tandasnya. (DAP/A1)