Bicaraindonesia.id – KRI Mentawai 959 melakukan Sea Trial atau uji coba kesiapan kapal perangnya di perairan Laut Jawa, Minggu (27/9/2020). KRI Mentawai 959 merupakan kapal perang jenis Bantuan Umum (BU) salah satu unsur dibawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta.
Uji kesiapan Kapal dengan jenis Coaster ini sebagai bentuk persiapan untuk mengikuti Gladi Tugas Tempur (glagaspur) tingkat III dengan unsur-unsur KRI Kolinlamil lainnya.
“KRI Mentawai 959 akan mengikuti glagaspur tingkat III. Untuk itu kita melakukan sea trial sebagai uji kesiapan kapal dan personel agar dapat mengukur kemampuan kapal dan pengawaknya,” kata Komandan KRI Mentawai, Mayor laut (P) Tedi Febrian dalam keterangan tertulis.
KRI Mentawai 959 sebelumnya telah melaksanakan perawatan dan pemeliharaan mesin kapal dan beberapa peralatan lainnya. Sehingga untuk mengetahui hasilnya, dilaksanakan uji coba pelayaran dengan menyusuri perairan Laut Jawa.
Dalam uji coba tersebut, Kapal berbentuk cargo berbobot mati 1350 ton ini melakukan berbagai latihan peran. Di antaranya, peran persiapan berlayar dan bertempur, peran pemanduan, peran orang jatuh di laut, peran tempur, peran kebakaran dan kebocoran, peran sekoci serta peran embarkasi debarkasi.
Panglima Kolinlamil, Laksda TNI Irwan Achmadi, M.Tr (Han) mengarahkan Komandan KRI Mentawai 959 agar tetap menjaga kesiapan kapal perang dan meningkatkan motivasi anak buah dalam melaksanakan tugas pokok.
“Jaga dan operasionalkan kapal ini dengan optimal. Terus semangat dan tumbuhkan terus rasa bangga sebagai prajurit KRI Mentawai-959 dan tingkatkan kesiapsiagan pelaksanaan purba jaga” tegas Panglima Kolinlamil.
Sea trial KRI Mentawai 959 disamping menguji performa mesin juga melakukan manuver-manuver yang bertujuan untuk mengukur kesiapan KRI dan personel dalam mengawaki alutsista tersebut.
Sebagai diketahui, KRI Mentawai 959 ini didukung persenjataan ringan standar Angkatan Laut (AL) berupa Mitraliur Double Laras 12,5 milimeter yang berada di lambung kanan dan kiri. Karena tidak dimaksudkan sebagai kapal tempur di garis depan, maka kapal ini tidak dilengkapi dengan persenjataan berat dan canggih seperti meriam, kanon atau rudal.
Source: Dispen Kolinlamil