Bicara IndonesiaBicara Indonesia
  • Beranda
  • Bicara Nasional
    • Bicara Pemerintah
    • Bicara Politik
    Bicara NasionalShow More
    Ilustrasi Kantor Asuransi (Cre-AI/BI)
    Komdigi Tegaskan Industri Asuransi Wajib Terapkan Budaya Pelindungan Data Pribadi
    Jumat, 14 Nov 2025
    Ilustrasi peserta program Pemagangan Nasional | Sumber Foto: Dna/BI
    Kemnaker Buka Pemagangan Nasional Batch II, Target 80.000 Peserta
    Selasa, 11 Nov 2025
    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberikan kesehatan pers di Jakarta | Sumber Foto: Divhum Polri
    Komisi Reformasi Polri Gelar Rapat Perdana, Kapolri Siap Jalankan Rekomendasi
    Selasa, 11 Nov 2025
    Presiden Prabowo Subianto melantik Kepala dan Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025) | Foto: Biro Pers Setpres
    Arif Satria Resmi Pimpin BRIN, Fokus Kuatkan Riset Daerah
    Senin, 10 Nov 2025
    Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri, Jimly Asshiddiqie, memberikan keterangan pers usai pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11/2025) | Sumber Foto: Biro Pers Setpres
    Presiden Prabowo Kukuhkan Komisi Reformasi Polri, Ini Daftar Anggotanya
    Senin, 10 Nov 2025
  • Bicara Ekonomi
  • Bicara Edunesia
  • Bicara Hankam
  • Bicara Lifestyle
  • Bicara Olahraga
  • Indeks
Reading: 14 Lembaga Pendidikan Lolos Penilaian Adiwiyata Kota Surabaya 2020
Share
Bicara IndonesiaBicara Indonesia
  • Beranda
  • Bicara Nasional
  • Bicara Ekonomi
  • Bicara Edunesia
  • Bicara Hankam
  • Bicara Lifestyle
  • Bicara Olahraga
  • Indeks
Search
  • Kategori
    • Bicara Global
    • Bicara Peristiwa
    • Bicara Hukrim
    • Bicara Kementerian
    • Bicara BUMN
    • Bicara Lembaga
    • Bicara Energi
    • Bicara Maritim
  • Kategori
    • Bicara Wisata
    • Bicara Komunitas
    • Bicara Olahraga
    • Bicara Misteri
    • Bicara Khazanah
    • Bicara Jatim
    • Bicara Jateng
    • Bicara Jabar
Follow US
  • Tentang
  • Editorial
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Informasi Iklan
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Copyright 2019-2025 - Bicaraindonesia.id
Bicara EdunesiaBicara Lingkungan

14 Lembaga Pendidikan Lolos Penilaian Adiwiyata Kota Surabaya 2020

Redaksi
Laporan: Redaksi
Jumat, 25 Sep 2020
Share
8 Min Read
Ad imageAd image

Bicaraindonesia.id – Sebanyak 14 lembaga pendidikan jenjang SD dan SMP di Kota Pahlawan dinyatakan lolos dalam penilaian Sekolah Adiwiyata Kota Surabaya Tahun 2020. Dari 14 lembaga pendidikan itu, terdiri dari 10 jenjang SD dan 4 SMP. Keputusan ini ditetapkan setelah ke-14 sekolah itu melalui tahapan verifikasi administrasi dan penilaian yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya bersama tim penilai.
Penilaian yang dilakukan ini, berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor: P.53/MENLHK/SETJEN/KUM.1/9/2019. Penilaian yang dilakukan itu mencakup beberapa aspek, mulai verifikasi kelengkapan administrasi, kebersihan lingkungan hingga fasilitas serta sarana prasarana di sekolah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Eko Agus Supiadi mengatakan, di masa pandemi Covid-19 tentunya ada perbedaan pada proses penjaringan maupun penilaian Calon Sekolah Adiwiyata. Meski demikian, hal itu tak menjadi kendala dalam setiap tahapan proses pelaksanaan program Sekolah Adiwiyata Kota 2020. “Pakai virtual jadi dibatasi, kalau dulu (tim penilai) itu datang dan ada penyambutan. Kalau sekarang tidak,” kata Agus, Kamis (24/9/2020).
Namun demikian, kata Agus, selama ini pendampingan dan pengawasan terhadap Calon Sekolah Adiwiyata di Surabaya tetap berjalan. Meskipun dalam pelaksanaan tahun ini bersifat terbatas dengan meminimalisir setiap kegiatan tatap muka. “Jadi dokumen administrasi itu dikirim lewat daring dari sekian Calon Sekolah Adiwiyata yang diusulkan,” ujarnya.
Bagi Calon Sekolah Adiwiyata yang dinyatakan lolos di tingkat kota, nantinya lembaga pendidikan itu akan diusulkan ke jenjang provinsi. Tentunya lembaga pendidikan yang diusulkan itu telah dianggap layak memenuhi beberapa aspek penilaian yang ditentukan.
“Nanti yang lolos (tingkat kota) kita usulkan ke tingkat provinsi. Biasanya kalau di provinsi itu tunggu satu tahun dulu dia bina sekolah kemudian di tahun berikutnya diusulkan ke tingkat nasional,” jelasnya.
Sementara itu, Kasi Peningkatan Kualitas dan Penyuluhan Lingkungan Hidup, DLH Kota Surabaya, Dyan Prasetyaningtyas memaparkan, bahwa penjaringan Calon Sekolah Adiwiyata Kota 2020 berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Selain harus membatasi kegiatan tatap muka, ada pula ketentuan baru yang ditetapkan Kementerian LHK terkait instrumen penilaian.
“Tapi kalau kita melihat dari sisi positifnya, Adiwiyata ini sebetulnya tidak memberatkan. Karena semuanya sudah dilakukan oleh mereka, seperti pembuatan RPP (Rencana Program Pembelajaran), guru memang punya kewajiban membuat RPP, tapi hanya saja ada beberapa hal yang harus dikembangkan berdasarkan aspek-aspek lingkungan,” kata Dyan.
Meski demikian, karena di masa pandemi, pihaknya harus memaksimalkan pemanfaatan teknologi yang ada sebagai kunci utama. Alhasil, proses penjaringan Calon Sekolah Adiwiyata hingga tahapan penilaian sebagian besar dilakukan melalui daring.
“Kami memaksimalkan teknologi yang ada. Pembinaan-pembinaan melalui webinar, melakukan penyuluhan melalui online, serta melakukan komunikasi melalui media sosial. Itu yang menjadi tantangan baru untuk yang sekolah-sekolah sekarang,” katanya.
Perempuan berkerudung itu juga menjelaskan, sebetulnya yang menjadi perbedaan pada penjaringan Calon Sekolah Adiwiyata kota tahun 2020 bukan karena adanya pandemi. Namun, karena adanya peraturan baru yang ditetapkan oleh Kementerian LHK. Jika sebelumnya, penilaian itu berdasarkan empat aspek yang diatur pada Permen LHK Nomor 5 Tahun 2013, yakni kebijakan, kurikulum, kegiatan dan sarana prasarana.
“Sementara saat ini, hanya ada tiga aspek penilaian berdasarkan Permen LHK Nomor P.52 dan P.53 Tahun 2019. Aspek penilaian itu mulai perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi,” jelas dia.
Di samping itu pula, kata Dyan, dalam Permen LHK yang baru itu, setiap Sekolah Adiwiyata juga dituntut dapat memberikan dampak manfaat keberadaan sekolah tak hanya untuk dirinya sendiri atau warga sekolah. Tapi, lingkungan atau masyarakat di sekitar juga harus mendapat manfaat dengan adanya Sekolah Adiwiyata tersebut.
“Jadi keberadaan sekolah itu tidak hanya untuk dirinya sendiri tapi juga masyarakat sekitarnya. Penekanannya sebenarnya bukan pada penghargaan. Penghargaan hanya sebagai bonus karena upaya yang telah dilakukan. Tapi tujuan akhirnya, goal panjangnya adalah pembudayaan. Jadi budaya anak-anak maupun warga sekolah itu lebih care terhadap lingkungan,” papar dia.
Menurut dia, dari total 15 lembaga pendidikan yang diajukan, ternyata 14 sekolah yang memenuhi kriteria Sekolah Adiwiyata Kota. Sebab, hasil penilaian yang dilakukan kepada 14 sekolah itu tidak kurang dari 70. Sementara itu, 1 sekolah masih belum dianggap layak untuk menjadi Adiwiyata Kota. Sehingga di tahun depan sekolah tersebut akan kembali dievaluasi.
“Sementara yang lolos ini, terutama terbaik tingkat SD dan SMP itu kami akan evaluasi lagi di tahun depan. Jika nanti nilainya dia mengalami progres kenaikan dia bisa kami ajukan sebagai Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi, nilainya naik jadi 80,” kata dia.
Di waktu terpisah, salah satu anggota tim penilai Sekolah Adiwiyata Kota Surabaya 2020, Andreas Agus Kristanto Nugroho masih berharap besar kepada 14 lembaga pendidikan yang telah lolos tersebut. Sebab, dia menilai, masih banyak media pembelajaran lain yang belum dimanfaatkan oleh para guru atau warga sekolah. Contohnya, beberapa potensi wisata alam, heritage, serta taman-taman di Surabaya yang dapat diadopsi untuk diterapkan di masing-masing lingkungan sekolahnya.
“Itu yang masih belum saya temukan di salah satu peserta ini. Jadi itu yang perlu dikembangkan oleh sekolah yang bisa menunjukkan karakter Surabayanya,” kata Andreas.
Anggota Riset dan Edukasi Program Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) ini juga menyatakan, seharusnya warga sekolah yang tinggal di Kota Pahlawan itu lebih paham dengan karakteristik Surabaya. Sebab, esensi dari Program Adiwiyata itu sendiri adalah bagaimana merubah perilaku ramah lingkungan.
“Itu yang mungkin jadi PR kawan-kawan sekolah di Surabaya. Bahwa ada suatu potensi yang dimiliki Surabaya yang bisa digunakan menjadi media pembelajaran,” jelasnya.
Menurut Andreas, dalam program ini rata-rata di sekolah itu hanya sekadar melengkapi persyaratan yang harus ada. Tapi, dia tidak mengerti esensi yang harus diajarkan kepada anak didiknya seperti apa. Misalnya, sekolah tersebut telah memiliki biopori. Nah, tujuan dari biopori itu sendiri kan untuk mengatasi genangan. Seharusnya melalui biopori itu dapat menjadi pemicu ide-ide inovasi baru untuk menjawab tantangan Surabaya.
“Seharusnya dia bisa men-twice, bolehlah copy paste tapi silahkan rubah sedikit, misal saya modifikasi hasilnya. Cari yang bisa sesuai dengan sekolah saya seperti apa,” katanya.
Maka dari itu, Andreas berpesan kepada seluruh lembaga pendidikan yang lolos penilaian Sekolah Adiwiyata tingkat kota itu agar terus belajar dan menambah jejaring kerja. Terutama, bersinergi dengan lembaga atau orang-orang yang biasa berkecimpung pada bidang lingkungan.
“Jangan bosan membaca, jangan bosan mencari ilmu dan cari kenalan dengan kawan-kawan yang berkegiatan di lingkungan pasti punya ide-ide yang bisa di-twice pada proses pembelajaran,” tutupnya. (A1)
Bagikan:
Tag:Adiwiyata Surabaya 2020
Ad imageAd image

Bicara Terkini

Ilustrasi Kantor Asuransi (Cre-AI/BI)
Komdigi Tegaskan Industri Asuransi Wajib Terapkan Budaya Pelindungan Data Pribadi
Jumat, 14 Nov 2025
Sistem irigasi pertanian di Desa Kemurang Wetan, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jaw Tengah | Sumber Foto: Kominfo Jateng
Pemprov Jateng Bangun 10 Embung di 2025 untuk Perkuat Ketahanan Pangan
Jumat, 14 Nov 2025
Bakal Calon Ketua KONI Kota Surabaya, Arderio Hukom (depan tengah), dalam agenda Sambung Roso bersama puluhan pengurus cabor se-Surabaya, Kamis (13/11/2025) | Foto: Ist/Dimas Ap
Arderio Hukom Siap Buka Akses CSR untuk Pembinaan Olahraga Surabaya
Jumat, 14 Nov 2025
Ilustrasi komoditas perikanan rajungan Indonesia | Foto: dok. Hum KKP
Juknis CoA Permudah Pelaku Usaha Ekspor Rajungan Indonesia ke AS
Kamis, 13 Nov 2025
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, usai menerima audiensi Wamenkes RI Benjamin Paulus Octavianus, di Balai Kota Jakarta, Kamis (13/11/2025) | Sumber Foto: Kominfotik DKI
Jakarta Maksimalkan Peran Kampung Siaga untuk Cegah Penyebaran TBC
Kamis, 13 Nov 2025
Ad imageAd image

BERITA POPULER

KAI Group Catat 413 Juta Penumpang, Naik 8,15 Persen hingga Oktober 2025

Kemenko Polkam: Tata Ruang Pertahanan Kunci Jaga Kedaulatan Bangsa

Kasus Curanmor Purbalingga Terungkap, 18 Motor Dikembalikan ke Pemiliknya

Jakarta Maksimalkan Peran Kampung Siaga untuk Cegah Penyebaran TBC

Juknis CoA Permudah Pelaku Usaha Ekspor Rajungan Indonesia ke AS

Indonesia-Australia Sepakat Perkuat Kerja Sama Keamanan Kawasan Indo-Pasifik

Komdigi Tegaskan Industri Asuransi Wajib Terapkan Budaya Pelindungan Data Pribadi

Berita Lainnya:

14 Sekolah Terima Anugerah Adiwiyata Tingkat Kota Surabaya 2020

Senin, 28 Sep 2020
Copyright 2019-2025 | Bicaraindonesia.id
  • Tentang
  • Editorial
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Informasi Iklan
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Bicara-Indonesia
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?