BicaraIndonesia.id, Banyuasin – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyatakan rasa bangganya terhadap kemajuan sektor pertanian nasional. Menurutnya, produksi pangan Indonesia kini tidak hanya mencukupi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga mulai diminati oleh negara lain.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden dalam acara Peluncuran Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) yang digelar di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, pada Rabu, 23 April 2025.
Presiden mengungkapkan bahwa capaian produksi pertanian selama empat bulan terakhir mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini berdampak pada munculnya permintaan dari beberapa negara untuk mengimpor beras dari Indonesia.
“Beberapa negara minta agar kita kirim beras ke mereka, saya izinkan dan saya perintahkan kirim beras ke mereka dan kalau perlu atas dasar kemanusiaan,” kata Presiden dalam keterangan resmi dikutip pada Kamis (24/4/2025).
Presiden Prabowo menegaskan, ekspor pangan ini tetap mempertimbangkan berbagai faktor penting, seperti biaya produksi, distribusi, dan administrasi.
Namun, Kepala Negara menekankan bahwa semangat utama dalam membantu negara lain adalah solidaritas dan tanggung jawab global.
“Kita jangan terlalu cari untung besar, yang penting ongkos produksi plus angkutan plus administrasi kembali. Kita buktikan bangsa Indonesia sekarang menjadi bangsa bukan bangsa yang minta-minta, tapi bangsa yang bisa membantu dan memberi bangsa lain,” tambahnya.
Program Gerina merupakan bagian dari strategi besar pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan memperluas distribusi hasil pertanian. Pemerintah berencana membangun gudang dan kamar pendingin di setiap desa untuk menjaga kualitas hasil panen.
Presiden mengungkapkan keprihatinannya banyak hasil panen petani yang rusak karena tidak sempat dipasarkan. Oleh karena itu, ia memastikan akan menyediakan infrastruktur penyimpanan dan distribusi di tingkat desa, termasuk bantuan armada transportasi untuk koperasi.
“Sekarang tiap desa akan punya gudang. Tiap desa akan punya kamar pendingin. Hasil apapun akan aman sampai dia mampu menjual. Dan tiap kooperasi akan kita beri truk,” katanya.
Dengan langkah-langkah tersebut, pemerintah berharap dapat mengurangi kerugian pascapanen, meningkatkan kesejahteraan petani, serta memperkuat kemandirian desa dalam sistem pertanian nasional.
Karenanya, Presiden Prabowo mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menunjukkan jati diri bangsa yang kuat dan mandiri. Ia menolak sikap pasif dan ketergantungan terhadap bangsa lain.
“Kita buktikan hari ini bahwa Indonesia mampu. Bangsa yang mampu bukan bangsa yang menyerah, bukan bangsa yang kalah bukan bangsa yang minta-minta,” pungkas Presiden. (*/Sp/A1)