BicaraIndonesia.id, Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi meninjau pangkalan gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg) di Jalan Kerja Bhakti, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/2/2015).
Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok gas LPG 3 kg di tengah meningkatnya permintaan masyarakat.
Pj Gubernur Teguh mengungkapkan bahwa fenomena panic buying terjadi akibat kekhawatiran warga terhadap potensi kelangkaan LPG 3 kg. Hal ini berdampak pada menurunnya stok gas di beberapa pangkalan.
“Memang sempat terjadi antrean pada Senin dan Selasa (3-4/2) kemarin, namun tidak banyak. Penyebabnya karena kekhawatiran warga sehingga membeli lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan sehari-hari,” ujar PJ Gubernur Teguh dalam keterangannya, dikutip pada Jumat (7/2/2025).
Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, Pemprov DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna memastikan tambahan kuota LPG 3 kg pada 2025.
“Patokannya kebutuhan pada 2024, kemudian yang disetujui oleh Dirjen Migas itu lebih rendah lima persen dari yang kita ajukan. Nanti kami akan berkoordinasi lebih lanjut,” jelasnya.
Pj Gubernur Teguh juga menegaskan bahwa Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kg telah diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 4 Tahun 2015.
Di tingkat pangkalan, HET ditetapkan sebesar Rp16.000, sementara di Kepulauan Seribu berkisar antara Rp18.500 hingga Rp19.500.
“Kalau di Kramat Jati yang barusan kita lihat, HET-nya Rp16.000 dan dijual dengan harga yang sama. Namun, kami pantau di beberapa wilayah memang ada yang menjual hingga Rp19.000,” jelasnya.
Untuk memastikan distribusi LPG 3 kg berjalan lancar, Pj Gubernur Teguh menginstruksikan seluruh jajaran terkait agar rutin memantau stok di pangkalan resmi. Langkah ini diambil untuk memastikan tidak ada wilayah yang mengalami kekosongan pasokan gas.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati, menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan diskusi ulang dengan pemerintah pusat terkait kuota LPG 3 kg untuk Jakarta.
“Kami akan terus melakukan pengawasan di lapangan. Harga Eceran Tertinggi (HET) sudah sangat transparan, yaitu Rp16.000. Oleh karena itu, kami meminta kepada seluruh warga agar tidak panik dan membeli gas sesuai kebutuhan, karena kuota LPG 3 kg akan kami usahakan cukup untuk warga,” pungkasnya. (*/Pr/C1)