Bicara Indonesia
  • Beranda
  • Bicara Nasional
    • Bicara Pemerintah
    • Bicara Politik
  • Bicara Ekonomi
  • Bicara Edunesia
  • Bicara Hankam
  • Bicara Lifestyle
  • Indeks
Reading: 115 Lebih Ahli Kesehatan Tandatangani Pernyataan Konsep Reuse Aman di Masa Pandemi
Share
Bicara Indonesia
  • Beranda
  • Bicara Nasional
  • Bicara Ekonomi
  • Bicara Edunesia
  • Bicara Hankam
  • Bicara Lifestyle
  • Indeks
Search
  • Kategori
    • Bicara Global
    • Bicara Peristiwa
    • Bicara Hukum
    • Bicara Kementerian
    • Bicara BUMN
    • Bicara Lembaga
    • Bicara Energi
    • Bicara Maritim
  • Kategori
    • Bicara Wisata
    • Bicara Komunitas
    • Bicara Olahraga
    • Bicara Misteri
    • Bicara Khazanah
    • Bicara Jatim
    • Bicara Jateng
    • Bicara Jabar
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang
  • Editorial
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Copyright 2019-2023 - Bicaraindonesia.id
Bicara Global

115 Lebih Ahli Kesehatan Tandatangani Pernyataan Konsep Reuse Aman di Masa Pandemi

Redaksi Redaksi Rabu, 24 Juni 2020
Share
4 Min Read
Ad imageAd image

Bicaraindonesia.id – Lebih dari 115 ahli kesehatan dari delapan belas negara menandatangani pernyataan untuk meyakinkan para pe-ritel dan konsumen bahwa konsep penggunaan kembali (reuse) aman dilakukan selama pandemi Covid-19.





Pernyataan mereka ini menyanggah pandangan pihak industri plastik yang menekankan bahwa konsep tersebut berpeluang besar terhadap penyebaran virus. 





Para ahli kesehatan – yang bergabung dengan Greenpeace Amerika Serikat dan UPSTREAM, keduanya anggota gerakan Break Free From Plastic – menekankan bahwa plastik sekali pakai tidak lebih aman dari wadah yang dapat digunakan kembali (reusable).





Secara keseluruhan, sistem yang dapat digunakan kembali dapat dilakukan dengan aman selama pandemi dengan mengedepankan aspek kebersihan.





“Kesehatan masyarakat juga harus mencakup kebersihan rumah kita, dan bumi ini,” kata Dr. Mark Miller, mantan direktur penelitian Institut Kesehatan Nasional – Fogarty International Center dalam siaran pers yang dirilis, Selasa (23/06/2020).





Mark Miller menilai, promosi plastik sekali pakai demi mengurangi peluang terinfeksi virus corona seharusnya tidak dilakukan karena itu akan berdampak negatif terhadap lingkungan, sistem air, dan pasokan makanan.





“Penggunaan plastik sekali pakai lebih buruk dibandingkan dengan penggunaan yang aman dari kantong, wadah, dan peralatan yang dapat digunakan kembali,” kata dia.





Pernyataan yang didukung oleh para ilmuwan, akademisi, dokter, dan spesialis di bidang kesehatan masyarakat dan keamanan kemasan makanan di seluruh dunia mencatat, bahwa desinfektan rumah tangga telah terbukti efektif dalam mendesinfeksi permukaan keras, seperti perlengkapan yang bisa digunakan berulang kali.





Pernyataan para pakar tersebut sebagai respons terhadap beberapa penundaan sementara larangan penggunaan plastik sekali pakai di seluruh dunia, dan meningkatnya larangan terhadap wadah reusable oleh toko-toko di tengah Covid-19.





“Sangat mengejutkan menyaksikan industri plastik mengambil keuntungan dari pandemi untuk mempromosikan plastik sekali pakai dan menakuti orang-orang untuk menggunakan tas yang dapat digunakan kembali dan barang-barang lainnya,” kata Pemimpin Kampanye Global Greenpeace Amerika Serikat Graham Forbes.





Menurut Graham, sangat penting bagi bisnis dan pemerintah untuk mengetahui bahwa ketika mereka membuka kembali perekonomian, sistem penggunaan kembali dapat dilakukan dengan aman untuk melindungi lingkungan, pekerja dan konsumen.





“Untuk menjaga orang tetap aman dan melindungi planet ini, kita harus mendengarkan ilmu pengetahuan terbaik yang tersedia, bukan pemasaran yang licik dari industri plastik,” ujarnya.





Memanfaatkan pandemi Covid-19, industri plastik berusaha meningkatkan keuntungan dengan cara memberikan pandangan negatif akan penggunaan kembali.





Adanya penundaan larangan penggunaan plastik sekali pakai mengikuti siaran pers yang dirilis industri plastik. Pernyataan industri menggunakan penelitian lama yang didanai oleh industri untuk memperlihatkan bahwa konsep penggunaan kembali lebih berbahaya daripada sekali pakai selama pandemi.





“Selama beberapa bulan terakhir, ada banyak informasi yang saling bertentangan tentang bagaimana virus menyebar, tetapi kita sekarang tahu bahwa kontak dengan permukaan benda atau lainnya, bukanlah cara utama kita terkena virus corona,” kata Matt Prindiville, CEO UPSTREAM – sebuah inovasi nirlaba yang melahirkan inovasi solusi untuk polusi plastik.





Matt Prindiville menambahkan, plastik dapat merusak kesehatan manusia di sepanjang rantai pasokan. Untungnya, virus corona bisa hilang dengan cara mencuci tangan yang benar, sehingga restoran, toko kelontong dan bisnis lainnya masih dapat melayani masyarakat dengan menggunakan wadah yang dapat digunakan kembali, dengan cara yang melindungi kesehatan tanpa merusak lingkungan.





Pernyataan lengkap yang ditandatangani oleh para pakar bisa dilihat di sini.










Editorial: A1
Source: Greenpeace

Bagikan:

TAGGED: Ahli Kesehatan, Green Peace, Internasional, Penggunaan Plastik
Redaksi Rabu, 24 Juni 2020 Rabu, 24 Juni 2020
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bicara Terkini

Aplikasi Cek Harga Kulak Bahan Pokok (CAK BAPOK) besutan Dinkopdag Kota Surabaya | dok/foto: Pemkot Surabaya
Aplikasi CAK BAPOK Dirancang untuk Meningkatkan Kelas UMKM
Sabtu, 9 Desember 2023
Perayaan HUT ke-151 PD Pasar Surya Surabaya di event wisata kuliner 'Senja Surya 2.0' di Pasar Wonokromo Surabaya, Jumat (8/12/2023) malam | dok/foto: Bicara Indonesia
PD Pasar Surya Surabaya Rayakan HUT ke-151
Sabtu, 9 Desember 2023
Bulan bakti budaya pagelaran Wayang Kulit yang dilaksanakan di Gedung Mahameru, Mapolda Jatim, Jumat (8/12/2023) malam | dok/foto: Hum/Polda/Jk
Stimulasi Pemilu Damai, Polda Jatim Menggelar Wayang Kulit
Sabtu, 9 Desember 2023
Srena Polri dan Kompolnas menggelar rapat bersama pada 7-9 Desember 2023, di Bogor, Jawa Barat | dok/foto: Hum/Polri/Jk
Srena Polri dan Kompolnas Rumuskan Arah Kebijakan 2024
Sabtu, 9 Desember 2023

Pilihan Editor

Asam-Sulfat

Asam Sulfat: Senyawa Kimia yang Penting dan Berbahaya

Selasa, 5 Desember 2023
Manfaat-Minuman-Bunga-Telang-Bicara-Indonesia

Segudang Manfaat Minuman Bunga Telang

Sabtu, 2 Desember 2023
Pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Satpas Colombo Polrestabes Surabaya | dok/foto: Istimewa

Proses Pengurusan SIM Bagi Pemohon Sudah Sesuai SOP

Kamis, 30 November 2023
Ilustrasi: Seorang nenek berambut putih berjalan di tengah hujan saat malam | Kredit: Ai/Bicaraindonesia.id

Mitos Malam Jumat Legi

Kamis, 30 November 2023

Bicara Nasional

Srena Polri dan Kompolnas menggelar rapat bersama pada 7-9 Desember 2023, di Bogor, Jawa Barat | dok/foto: Hum/Polri/Jk
Srena Polri dan Kompolnas Rumuskan Arah Kebijakan 2024
Sabtu, 9 Desember 2023
Anggota I BPK Nyoman Adhi Suryadnyana memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (8/12/2023) | dok/foto: BPMI Setpres
IHPS I Tahun 2023, 80 K/L Terima Predikat WTP
Jumat, 8 Desember 2023
Tim Karate Indonesia di Maia International Karate Open (MIKO) 2023, Portugal | dok/foto: Kemendikbud
Tim Karate Indonesia Raih Juara Umum di MIKO 2023
Jumat, 8 Desember 2023
Gedung Markas Besar (Mabes) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) di Jakarta Selatan | Source: polri.go.id
Mutasi Besar-besaran di Tubuh Polri
Jumat, 8 Desember 2023

Terpopuler

Eri Cahyadi Kembalikan Marwah Staf Ahli Wali Kota

DWP Kota Surabaya Gelar Fashion Show Libatkan UMKM Penjahit

Proses Evakuasi Korban Erupsi Gunung Marapi Resmi Dihentikan

Tim Karate Indonesia Raih Juara Umum di MIKO 2023

Polres Bojonegoro Ungkap Tiga Kasus Kejahatan

Copyright 2019-2023 | Bicaraindonesia.id

  • Tentang
  • Editorial
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Bicara-Indonesia
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?