Bicara Indonesia
Aa
  • Beranda
  • Bicara Nasional
    • Bicara Pemerintah
    • Bicara Politik
  • Bicara Ekonomi
  • Bicara Edunesia
  • Bicara Hankam
  • Bicara Lifestyle
  • Indeks
Aa
Bicara Indonesia
  • Beranda
  • Bicara Nasional
  • Bicara Ekonomi
  • Bicara Edunesia
  • Bicara Hankam
  • Bicara Lifestyle
  • Indeks
Search
  • Kategori
    • Bicara Global
    • Bicara Peristiwa
    • Bicara Hukum
    • Bicara Kementerian
    • Bicara BUMN
    • Bicara Lembaga
    • Bicara Energi
    • Bicara Maritim
  • Kategori
    • Bicara Wisata
    • Bicara Komunitas
    • Bicara Olahraga
    • Bicara Misteri
    • Bicara Khazanah
    • Bicara Jatim
    • Bicara Jateng
    • Bicara Jabar
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Tentang
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Copyright 2022 - Bicaraindonesia.id

Berkat Modifikasi Pakan dan Perawatan, NTB Berhasil Kembangkan Sapi dengan Varietas Unggul

Redaksi Published Selasa, 25 Agustus 2020
Share
SHARE

Bicaraindonesia.id – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil mengembangkan sapi dengan varietas unggul yang jauh lebih baik dari varietas aslinya. Pengembangan ini dilakukan oleh Universitas Mataram bekerjasama dengan Massey University New Zealand. Hasil kerjasama itu menghasilkan suatu produk sapi asli yang awalnya kurang dianggap tidak bagus menjadi berkelas.





Varietas sapi yang dikembangkan ini adalah jenis sapi bali yang kemudian diformulasikan menjadi varietas sapi bali spesial NTB dengan modifikasi pakan, perawatan dan lainnya. Sehingga menjadi berbeda dengan sapi bali pada umumnya.





Peneliti dari Universitas Mataram, Prof. Dahlanuddin mengatakan, bahwa ada dua masalah yang ditemukan pada varietas sapi bali. Pertama, pertumbuhan sapi jenis ini masuk dalam kategori rendah dan kedua adalah dagingnya yang lebih keras daripada daging sapi lainnya.





“Ini sudah dibuktikan bahwa kita sudah berhasil meningkatkan pertumbuhan berat badannya hingga dua sampai tiga kali lipat,” kata Prof Dahlanuddin saat memberikan penjelasan kepada Menteri Pertanian di Novotel Lombok Tengah, Sabtu (22/08/2020) malam.





Ia mengungkapkan bahwa penelitian yang dilakukan dimulai ini sejak tahun 2001 bersama rekan-rekannya dari BPTP NTB dan Australia. Saat itu, mereka fokus untuk meningkatkan jumlah kelahiran sapi ini dari rata-rata 60-70 persen menjadi 85 persen bahkan lebih, dan pada tahun 2009 dilakukanlah panen raya pedet.





Namun demikian, dalam perjalanannya itu rupanya tidak mulus. Karena, muncul satu permasalahan lain yakni tingkat kematian sapi yang dikembangkan ini. Namun, pihaknya tidak berhenti di situ, Prof Dahlanuddin terus melakukan penelitian dan berhasil menurunkan tingkat kematian sapi ini.





“Dari hasil penelitian kami pada 36 kelompok saat itu, kami menghitung bahwa terjadi kenaikan berat daging sebesar 130 persen, ini sangat luar biasa dan sudah menjadi program Dinas Peternakann Provinsi NTB sejak saat itu,” ungkapnya.





Ia mengatakan bahwa pertumbuhan yang awalnya 200 gram per hari menjadi 500 sampai 600 gram per hari. Pengembangan ini dilakukan dengan mencari dan meneliti formula pakan yang tepat untuk menghasilkan sapi dengan kualitas unggul ini. Dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa ada dua tanaman lokal yang tepat sebagai bahan baku pakan ternak untuk menghasilkan sapi yang berkualitas.





“Kami menemukan, ada dua tanaman lokal untuk pakan, yakni daun turi yang banyak ditemukan di Lombok bagian selatan dan yang ke dua adalah lamtoro,” terangnya.





Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menyampaikan, bahwa daging sapi ini akan terus dikembangkan oleh pemerintah dengan industri yang akan diciptakan kedepannya.





“Seperti yang pak Menteri katakan dan kita yang dari akademik juga, ini tidak mungkin akan sustainable jika tidak ada industri yang tertarik, namun kita dengar bahwa akan ada industri besar yang akan mengembangkan sapi ini,” kata Gubernur.





Sementara itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo sangat mengapresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB yang telah berhasil mengembangkan varietas ini. Bahkan, ia mengaku, bahwa baru pertama kali merasakan kelembutan daging sapi jenis sapi bali ini. Menurut dia, ada aroma khas yang membedakan daging sapi ini.





“Saya yakin daging ini, daging khas Indonesia, akan menjadi prospek yang bagus untuk kedepannya,” kata Menteri Pertanian.





Untuk memasarkan varietas ini, pihaknya pun meminta kepada pemerintah untuk menjual dagingnya terlebih dahulu agar tidak diakui oleh orang lain. “Ini membutuhkan pendekatan yang lain, membutuhkan perhatian pak Gubernur yang serius,” katanya.





Karena itu, Menteri meminta Gubernur agar menyiapkan lahan untuk tahun depan supaya rencana ini bisa terealisasi dengan cepat. Di sampung itu pula, pihaknya juga meminta Dirjen terkait untuk bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB untuk fokus mengembangkan dan membuat studi yang baru untuk sapi bali dengan varietas baru ini.










Source: Humas NTB
Editorial: B1


TAGGED: Bicara Indonesia, Lombok NTB, Nusa Tenggara Barat, Pemprov NTB
Redaksi Selasa, 25 Agustus 2020
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bicara Terkini

Menko Polhukam, Mahfud MD (kanan) saat menerima kunjungan Majelis Rakyat Papua (MRP) | Source: IG/mohmahfudmd
Majelis Rakyat Papua Serahkan Masukan Keputusan Kultural
Redaksi Minggu, 7 Agustus 2022
Doktor Andi Kurniawan Nugroho saat mempresentasikan disertasinya pada Sidang Tertutup Promosi Doktor Teknik Elektro ITS | dok/photo: Humas ITS
Doktor ITS Ciptakan Sistem Diagnosis Stroke Secara Otomatis
Redaksi Minggu, 7 Agustus 2022
Fashion show di Kota Surabaya dengan tajuk Mejeng Nang Suroboyo, Sabtu (6/8/2022) | dok/photo: Kominfo Surabaya
Surabaya Wadahi Kreasi Anak Muda di Bidang Fashion
Admin Minggu, 7 Agustus 2022
Closing ceremony Asean Para Games Solo Tahun 2022 | source: kemenpora.go.id
Indonesia Juara Umum Asean Para Games Solo 2022
Editor Minggu, 7 Agustus 2022

Terpopuler

Pameran lukisan bertajuk Jejak Maestro di Ponorogo | dok/photo: Kominfo Ponorogo
Bupati Ponorogo Wajibkan Seluruh Kepala OPD Koleksi Lukisan
Editor Jumat, 5 Agustus 2022
Bantuan dari Kementerian Sosial saat tiba di Lanny Jaya, Papua | dok/photo: Humas Kemensos
Dampak Cuaca Ekstrem, Mensos Risma Kirim Bantuan ke Lanny Jaya Papua
Redaksi Jumat, 5 Agustus 2022
Presiden Jokowi bersama Ibu Iriana Joko Widodo saat menyaksikan panen sorgum di Sumba Timur, NTT, Kamis (02/06/2022) | dok/photo: BPMI Setpres
Pemerintah Siapkan Roadmap Terkait Produksi dan Hilirisasi Sorgum
Editor Jumat, 5 Agustus 2022
Ilustrasi game perjudian | source: pixabay/stux
Kominfo Putus Akses 15 Sistem Elektronik
Redaksi Jumat, 5 Agustus 2022

Baca Berita Lainnya:

Doktor Andi Kurniawan Nugroho saat mempresentasikan disertasinya pada Sidang Tertutup Promosi Doktor Teknik Elektro ITS | dok/photo: Humas ITS
Bicara Edunesia

Doktor ITS Ciptakan Sistem Diagnosis Stroke Secara Otomatis

Minggu, 7 Agustus 2022
Seminar Indonesia Emas 2045 di Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya, Senin (25/7/2022) | dok/photo: Kominfo Jatim
Bicara Kampus

Gubernur Khofifah Jadi Pembicara dalam Seminar Indonesia Emas 2045

Senin, 25 Juli 2022
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meninjau proyek pembangunan SMKN Lumbir, Banyumas, Senin (25/7/2022) | dok/photo: Ist
Bicara Jateng

Cek Pembangunan Sekolah, Ganjar: Jangan Ulangi Kejadian Tawangmangu

Senin, 25 Juli 2022
Presiden Jokowi saat menghadiri peringatan Hari Anak Nasional di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/7/2022) | dok/photo: BPMI Setpres
Bicara Nasional

Hari Anak Nasional, Presiden: Jangan Sampai Terjadi Lagi Perundungan

Sabtu, 23 Juli 2022

Copyright 2022 - Bicaraindonesia.id

  • Redaksi
  • Tentang
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?