Bicara Indonesia
  • Beranda
  • Bicara Nasional
    • Bicara Pemerintah
    • Bicara Politik
  • Bicara Hankam
  • Bicara Hukum
  • Bicara Edunesia
  • Bicara Ekonomi
  • Bicara Lifestyle
  • Indeks
Aa
Bicara Indonesia
Aa
  • Beranda
  • Bicara Nasional
  • Bicara Hankam
  • Bicara Hukum
  • Bicara Edunesia
  • Bicara Ekonomi
  • Bicara Lifestyle
  • Indeks
Search
  • Kategori
    • Bicara Global
    • Bicara Peristiwa
    • Bicara Kementerian
    • Bicara BUMN
    • Bicara Lembaga
    • Bicara Energi
    • Bicara Maritim
    • Bicara Transportasi
  • Kategori
    • Bicara Wisata
    • Bicara Komunitas
    • Bicara Olahraga
    • Bicara Misteri
    • Bicara Khazanah
    • Bicara Jatim
    • Bicara Jateng
    • Bicara Jabar
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Tentang
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Copyright 2022 - Bicaraindonesia.id

Taman Sakura Lawu, Implementasi Konsep Edukasi, Wisata dan Konservasi Hulu DAS

Redaksi Kamis, 16 Juli 2020
Share
SHARE

Bicaraindonesia.id – Dalam kunjungan kerjanya ke Karanganyar, Jawa Tengah pada Sabtu (11/7/2020), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar mengapresiasi konservasi air di hulu DAS (Daerah Aliran Sungai) yang ada di wilayah tersebut.





Salah satu keberhasilannya terlihat pada Taman Sakura di Lawu (Sakral), yang mengimplementasikan konsep edukasi, wisata sekaligus konservasi hulu DAS.





“Penting untuk benar-benar mewujudkan konservasi sumber-sumber air di hulu DAS baik dengan cara vegetatif maupun sipil teknis. Untuk daerah Karanganyar ini kegiatan konservasi di daerah hulu sudah cukup berhasil,” kata Menteri Siti.





Menurutnya, konsep integrasi edukasi, wisata sekaligus konservasi hulu DAS yang diinisiasi oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan DAS (Balitek DAS) Solo, UPT Badan Litbang dan Inovasi (BLI)–Kementerian LHK ini adalah ide yang bagus dan perlu dikembangkan di daerah lainnya.





Manfaat dari konservasi hulu DAS seperti ini akan bisa diperoleh langsung oleh masyarakat sekitar, salah satunya yaitu meningkatnya wisatawan yang akan berkunjung ke sana.





Mengapresiasi dan mendukung upaya Balitek DAS dalam mengintegrasikan konsep edukasi, wisata dan konservasi hulu DAS dengan keberadaan Taman Sakura di Lawu ini.





Kepala BLI KLHK, Agus Justianto yang turut mendampingi menteri mengapresiasi dan mendukung Taman Sakura inu sebagai sarana edukasi, wisata, seni dan salah satu legacy untuk litbang.





“Dimana Sakura di Lawu berbeda dengan sakura aslinya, dimana sakura di sini mekarnya setahun bisa dua kali, sedangkan di Jepang kita tahu hanya satu kali. Ini bisa menjadi sarana promosi bahwa sakura pun bisa ditanam di Indonesia,“ kata Ka BLI. 





Melihat kondisi sakura di Karanganyar ini, Agus berharap, ke depan sakura dapat menjadi daya tarik wisata dan dapat direplikasikan di tempat-tempat lain, apabila bisa membuktikan bahwa Sakura bisa tumbuh subur.





“Konsep atau desain layout  yang dibangun Taman Sakura sangat menarik. Ada gunung tinggi  di belakang taman sakura. Ini bisa menjadi ikon wisata Taman Sakura di Lawu,” ujarnya. 





Sebagai informasi, SAKRAL (Sakura di Lawu) adalah entitas karya hasil inisiasi berbagai pihak. Dielaborasi dan dikolaborasi dengan semangat keterpaduan dan komitmen berbagai pihak sejak tahun 2017. 





Balitek DAS berperan sebagai agen riset utama sekaligus koordinator para pihak yang terlibat. Selaku pemangku kawasan, Perum Perhutani KPH Surakarta memberikan dukungan pengelolaan. Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI memberi dukungan materi tanaman sakura sekaligus dukungan riset. Jurusan Biologi, Fakultas MIPA UNS memberikan dukungan riset.





Karya ini sekaligus dipersembahkan sebagai penanda hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang ke-60 tahun. Awal kegiatan dilakukan melalui seremoni penanaman yang dihadiri oleh H. Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah, Duta Besar Jepang untuk Indonesia dan segenap jajaran para pihak pada Januari 2018 lalu.





Sebanyak 60 batang pohon Sakura Himalaya (Prunus cerasoides) dari upaya pembiakan vegetatif Kebun Raya Cibodas, ditanam pada dua tapak seluas ± 1,2 hektar. Yakni, Taman Sakral (39 batang) dan Bukit Sakral (21 batang), waktu itu. Desain lanskap tanaman mengikuti gunungan wayang dan cakra manggilingan. 





Ke depan, pengembangan kegiatan ini akan diarahkan menuju capaian wahana pertanaman konservasi sakura berbasis eco-eduwisata. Jumlah pohon sakura yang meningkat dan jenis yang beragam, luasan yang mencukupi, sarpras yang memadai, pengembangan yang integratif, adalah beberapa hal yang ingin dicapai. Pengelolaan yang profesional dan dukungan riset menjadi pijakan utamanya. 





Tahun 2020, kegiatan pengembangan akan fokus pada riset fenologi sakura, riset pengembangan generatif sakura dan pemapanan Taman Sakura. Tahun berikutnya akan diupayakan penambahan jenis sakura, yakni jenis Prunus serrulata dan atau Prunus yamazakura serta jenis kerabat lokal seperti Prunus javanica, Prunus costata.










Source: Litbang KLHK
Editorial: B1

TAGGED: Edukasi Wisata, Jawa Tengah, Karanganyar
Redaksi Kamis, 16 Juli 2020
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dirgahayu BIN

Bicara Terkini

Polisi mengungkap jaringan pengedar uang palsu beberapa waktu lalu | dok/photo: Humas Polri
Bareskrim Polri Luncurkan Aplikasi Pendeteksi Uang Rupiah Palsu
Redaksi Kamis, 19 Mei 2022
Ilustrasi: Pemusnahan Barang Bukti Kapal Illegal Fishing di Pontianak, Minggu (6/10/2019) | dok/photo: Humas KKP
KKP dan Bakamla Perkuat Kerja Sama Pengawasan di Laut
Editor Kamis, 19 Mei 2022
Upacara serah terima jabatan Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad | dok/photo: Penkostrad
Pangkostrad Pimpin Sertijab Pangdivif 1 Kostrad
Redaksi Rabu, 18 Mei 2022
Monumen Tugu Muda Semarang | dok/photo: Pemkot Semarang
Jateng Jadi Tuan Rumah Jambore Penyuluh Antikorupsi Nasional
Admin Rabu, 18 Mei 2022

Terpopuler

Presiden Jokowi saat berpidato secara virtual pada Global Covid-19 Summit di Washington DC, Amerika Serikat, Kamis, 12 Mei 2022 | dok/photo: BPMI Setpres
Presiden Dorong Kerja Sama untuk Atasi Pandemi dan Perkuat Arsitektur Kesehatan Dunia
Redaksi Jumat, 13 Mei 2022
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua Bunda PAUD Surabaya Rini Indriyani saat menyerahkan beasiswa penghafal kitab suci | source: IG/@ericahyadi
Ribuan Penghafal Kitab Suci di Surabaya Terima Beasiswa
Editor Sabtu, 14 Mei 2022
Presiden Jokowi menghadiri KTT Khusus ASEAN-AS, di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Washington DC, Jumat (13/05/2022) | dok/photo: BPMI Setpres/Laily Rachev
Indonesia Serukan Hentikan Perang di Ukraina
Redaksi Sabtu, 14 Mei 2022
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat bertemu dengan para nelayan beberapa waktu lalu | dok/photo: Pemprov Jatim
Nilai Tukar Nelayan di Jatim Meningkat
S. Hadi Minggu, 15 Mei 2022

Baca Berita Lainnya:

Monumen Tugu Muda Semarang | dok/photo: Pemkot Semarang
Bicara Jateng

Jateng Jadi Tuan Rumah Jambore Penyuluh Antikorupsi Nasional

Rabu, 18 Mei 2022
Monitoring terumbu karang di Pantai Tiga Warna, Malang, Jawa Timur, Selasa (26/04/2022) | dok/photo: Dispen Kormar
Bicara HankamBicara LingkunganBicara Maritim

Jaga Ekosistem Laut, Prajurit Yonif 5 Marinir Monitoring Terumbu Karang

Selasa, 26 April 2022
Ketua YKMS, Arief Prayogo (kanan) saat membagikan paket sembako kepada petugas kebersihan | dok/photo: YKMS
Bicara KomunitasBicara Lingkungan

Hari Bumi Sedunia, YKMS Bagikan Puluhan Sembako kepada Petugas Kebersihan

Jumat, 22 April 2022
Sosialisasi berlangsung di depan Taman Surya Balai Kota Surabaya | dok/photo: POTAS
Bicara JatimBicara Lingkungan

Peringati Hari Bumi, POTAS Bagikan Takjil Gratis Gunakan Kantong Ramah Lingkungan

Jumat, 22 April 2022

Copyright 2022 - Bicaraindonesia.id

  • Redaksi
  • Tentang
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?