Kudus, Bicaraindonesia.id – Tiga Mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK), Jawa Tengah, menemukan solusi pengelolaan sampah berbasis internet dengan menciptakan tempat sampah berbasis internet of things (IOT).
Tempat sampah yang diberi nama T-Smart++ ini bisa dibuka otomatis dan mengirimkan notifikasi pemberitahuan ketika tempat sampah tersebut sudah penuh. Selanjutnya petugas sampah bisa mengambil sampahnya, artinya pengambilan sampahnya sangat selektif dan tidak menumpuk.
Mahasiswa UMK yang membuat inovasi pengelolaan sampah tersebut, yakni Novi Arimukti dan Arsya Yoga Pratama, keduanya mahasiswa jurusan Sistem Informasi (SI) dan Bagus Utomo yang merupakan mahasiswa jurusan Teknik Elektro.
Bagus Utomo mengatakan, temuan T-Smart++ berawal keresahan dia bersama kedua temannya saat melihat sampah yang menumpuk. Penumpukan itu dikarenakan ada tempat sampah yang penuh, namun belum diambil karena tidak tahu lokasi mana saja tempat sampah yang sudah penuh.
“Bahkan terkadang justru tempat sampah yang belum penuh diambil, sementara yang penuh belum diambil, akibatnya sampah semakin berbau menyengat,” kata Bagus, Sabtu (15/6).
Menurut dia, banyak ditemukan kasus tempat sampah sudah penuh, namun belum segera diambil karena dimungkinkan petugas pengambil sampah belum mengetahui lokasi tempat sampah yang sudah penuh tersebut.
Terkadang, lanjut Bagus, tempat sampah yang belum penuh justru diambil terlebih dahulu. Akibatnya, kondisi tempat sampah yang sudah penuh justru menimbulkan polusi udara. Atas permasalahan itu, mereka kemudian berinovasi untuk membuat tempat sampah berbasis internet.
“Untuk mewujudkan tempat sampah berbasis internet tersebut, membutuhkan waktu dua bulan,” ujarnya.
Tempat sampah pintar berbasis IOT ini memiliki beberapa kelebihan, yakni ketika sudah penuh tempat sampah akan mengunci. Selanjutnya memberikan notifikasi melalui HP android petugas sampah yang berisi tentang peringatan sampah penuh dan titik lokasinya.
Sehingga memudahkan petugas sampah untuk mengetahui tempat sampah yang sudah penuh, dan bisa diprioritaskan untuk pengambilannya.
Ada beberapa alat utama yang digunakan, yakni sensor jarak HC SR04, sensor ini digunakan untuk membaca benda yang berada didepannya, selanjutnya mengirimkan ke motor servo untuk membuka dan menutup tempat sampah. Untuk membuka tempat sampah ketika penuh menggunakan kartu khusus agar bisa diambil sampahnya.
Selanjutnya ada DF Player untuk mengeluarkan suara, ketika memasukkan sampah, langsung ada ucapan ‘terimakasih telah membuang sampah ditempatnya’.
Menariknya, ia menyebut, ketika sampah penuh, ada ucapan ‘maaf, tempat sampah sudah penuh’ dan tutup tempat sampah tidak terbuka. Lalu ada komponen NodeMCU esp8266 yang berfungsi untuk mengimkan sinyal ke internet yang akan dihubungkan ke smartphone android.
“Komponen paling penting adalah Arduino Nano yang berfungsi sebagai otak atau CPU yang digunakan untuk memasang seluruh komponen yang ada,” jelasnya.
Dia berharap, dengan inovasi tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat, karena bisa digunakan pemerintah daerah, perusahaan dan lainnya dalam pengelolaan sampah.
“Sehingga diharapkan lingkungan bisa semakin bersih, tentunya diharapkan masyarakat bisa membaung sampah pada tempatnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III UMK Rohmad Winarso menambahkan, inovasi mahasiswa ini sudah lolos dalam program PKM Karya Cipta (KC). Inovasi ini memang belum bisa dikatakan sempurna, namun inovasi ini menjadi awal, karena potensi untuk dikembangkan sangat besar.
“Kami juga sudah meminta agar inovasi tersebut dipatenkan. Apalagi, temuan dari mahasiswa sangat bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.